livescoreasianbookie – Kompetisi Serie A musim 2024/25 semakin mendekati garis akhir, dan persaingan menuju zona Liga Champions memanas. Di saat semua mata tertuju pada Inter Milan yang memimpin di puncak, serta perebutan posisi kedua antara AC Milan dan Juventus, ada satu tim yang secara perlahan namun pasti mulai menunjukkan ancamannya: SS Lazio.
Di bawah kepemimpinan pelatih baru mereka, Lazio tampil stabil dan penuh determinasi. Setelah mengalami awal musim yang kurang meyakinkan, tim asal ibu kota Italia ini kini kembali ke jalur positif dan berhasil merangkak naik ke papan atas. Bahkan, mereka kini hanya terpaut beberapa poin saja dari zona empat besar, dan Juventus menjadi tim yang paling rawan tersalip jika tidak segera membenahi performanya.
Apakah Lazio bisa mencuri tiket Liga Champions di pekan-pekan terakhir? Dan seberapa besar ancaman mereka bagi Juventus? Mari kita bahas lebih dalam.
Klasemen Terkini: Lazio Mulai Dekat dengan Empat Besar
Hingga pekan ke-33, klasemen Serie A menunjukkan bahwa Inter Milan masih memimpin dengan kokoh di puncak. Namun di bawahnya, persaingan sangat ketat:
- AC Milan – 72 poin
- Juventus – 69 poin
- AS Roma – 67 poin
- Lazio – 65 poin
- Atalanta – 63 poin
Dengan lima pertandingan tersisa, Lazio memiliki peluang realistis untuk masuk ke empat besar. Mereka hanya tertinggal empat poin dari Juventus, dan memiliki momentum positif yang membuat mereka jadi tim yang sangat berbahaya saat ini.
Sementara Juventus justru tengah mengalami penurunan performa. Dalam lima laga terakhir, Bianconeri hanya meraih satu kemenangan, dua kali imbang, dan dua kekalahan—hasil yang membuat mereka kehilangan kepercayaan diri dan terancam digeser oleh rival-rivalnya.
Kunci Kebangkitan Lazio: Pelatih Baru, Semangat Baru
Salah satu faktor penting di balik kebangkitan Lazio adalah kedatangan Igor Tudor sebagai pelatih. Pelatih asal Kroasia ini menggantikan Maurizio Sarri yang mengundurkan diri di pertengahan musim. Di bawah Tudor, Lazio tampil lebih terorganisir, disiplin dalam bertahan, dan lebih efektif dalam menyerang.
Formasi 3-4-2-1 yang diterapkannya mampu memaksimalkan kekuatan tim, terutama dalam transisi cepat dan eksploitasi sisi lapangan. Berita bola Pemain seperti Luis Alberto, Mattia Zaccagni, dan Felipe Anderson mulai kembali ke performa terbaik mereka. Sementara Ciro Immobile, meski tidak setajam musim-musim sebelumnya, tetap menjadi figur sentral dan pemimpin di lapangan.
Selain itu, lini belakang Lazio juga mulai solid dengan penampilan impresif dari Alessio Romagnoli dan kiper Ivan Provedel, yang menjadi salah satu penjaga gawang dengan clean sheet terbanyak musim ini.
Baca Juga :
- Man of the Match Barcelona vs Real Mallorca: Pedri, Sang Dirigen
- Victor Osimhen Jadi Contoh, MU Diminta Cari Striker Teruji
Jadwal Lazio Lebih Menguntungkan
Keuntungan lain yang dimiliki Lazio adalah jadwal pertandingan yang relatif lebih ringan dibandingkan Juventus. Dari lima laga tersisa, Lazio akan menghadapi tim-tim seperti Empoli, Lecce, dan Verona—tim-tim yang saat ini berada di papan bawah dan masih berjuang untuk menghindari degradasi.
Sebaliknya, Juventus masih harus bertemu dengan tim-tim kuat seperti Roma dan Atalanta, serta laga-laga tricky seperti tandang ke Genoa dan menjamu Monza yang sering memberi kejutan.
Jika melihat tren performa dan jadwal yang tersedia, Lazio berpotensi mengumpulkan 12 hingga 13 poin dari lima laga tersisa—cukup untuk mengungguli Juventus jika mereka terpeleset satu kali lagi.
Masalah Juventus: Tumpul dan Tertekan
Juventus memulai musim dengan menjanjikan. Namun sejak pertengahan Februari, performa mereka mulai menurun. Banyak faktor menjadi penyebab, mulai dari kelelahan mental, cedera pemain kunci, hingga ketergantungan pada satu-dua sosok seperti Dusan Vlahovic dan Federico Chiesa.
Dalam lima laga terakhir, Juventus hanya mencetak tiga gol dan kebobolan enam. Kinerja lini tengah mereka juga dinilai kurang kreatif, dengan Manuel Locatelli dan Weston McKennie gagal mengontrol permainan melawan tim-tim dengan pressing tinggi.
Massimiliano Allegri kini berada dalam tekanan besar. Tidak hanya soal posisi di klasemen, tapi juga karena gaya main Juventus yang dianggap tidak berkembang. Banyak fans dan pengamat menyebut bahwa Bianconeri bermain terlalu defensif dan minim kreativitas—gaya yang tidak lagi efektif di Serie A yang kini lebih dinamis dan agresif.
Pemain Kunci Lazio yang Patut Diwaspadai
Jika Juventus ingin mempertahankan tempatnya, mereka harus waspada terhadap beberapa pemain Lazio yang tengah “on fire”:
-
Luis Alberto
Gelandang kreatif ini menjadi jenderal lini tengah Lazio. Dengan umpan-umpan akurat, visi permainan, dan kemampuannya mengatur tempo, ia adalah sosok yang bisa membongkar pertahanan lawan kapan saja.
-
Felipe Anderson
Winger serba bisa yang mampu bermain di kedua sisi lapangan. Kecepatannya sangat cocok dalam skema serangan balik cepat ala Tudor.
-
Ciro Immobile
Meski tidak seproduktif dulu, Immobile tetap ancaman mematikan di kotak penalti. Insting golnya bisa menciptakan momen krusial dalam laga besar.
-
Danilo Cataldi
Motor permainan dari lini kedua yang mulai mendapat tempat reguler. Kerjanya tak terlihat, tapi sangat penting dalam menjaga keseimbangan tim.
Dampak Jika Lazio Lolos ke Liga Champions
Jika Lazio berhasil menyalip Juventus dan finis di empat besar, dampaknya sangat besar, tidak hanya untuk klub, tapi juga untuk kompetisi:
- Secara finansial, tiket Liga Champions akan membawa pemasukan signifikan bagi Lazio, membantu mereka memperkuat skuad musim depan.
- Secara reputasi, ini akan menjadi pembuktian bahwa Lazio bisa bersaing kembali di level tertinggi, setelah beberapa tahun hanya menjadi penggembira.
- Untuk Juventus, kegagalan masuk Liga Champions bisa menjadi bencana. Pendapatan akan turun, dan mereka bisa kehilangan beberapa pemain top yang ingin bermain di level Eropa tertinggi.
Apa Kata Pelatih dan Pengamat?
Igor Tudor dalam wawancara usai kemenangan terakhir Lazio mengatakan:
“Kami tidak melihat ke atas atau ke bawah. Kami fokus pada pertandingan berikutnya. Tapi tentu saja, kami ingin memberi fans sesuatu yang istimewa musim ini.”
Sementara Allegri, yang semakin mendapat tekanan, menegaskan bahwa timnya akan fokus penuh untuk menyelesaikan musim di posisi empat besar:
“Kami harus bangkit. Tidak ada ruang untuk kesalahan. Setiap poin penting, dan kami akan bertarung hingga pekan terakhir.”
Pengamat Serie A dari Sky Italia, Fabio Caressa, menyebut:
“Lazio adalah kuda hitam. Mereka tidak banyak bicara, tapi terus menang. Juventus harus waspada, karena Liga Champions bukan hak eksklusif klub-klub besar—semua harus diperjuangkan.”
Zona Liga Champions Bukan Milik Juventus Saja
Lazio telah membuktikan bahwa konsistensi, kerja keras, dan momentum bisa membuat mereka bangkit dari keterpurukan awal musim menjadi penantang serius. Juventus, dengan segala nama besar dan sejarahnya, kini berada dalam posisi rawan.
Persaingan ini akan menjadi drama tersendiri di pekan-pekan akhir Serie A. Bagi Lazio, ini adalah kesempatan untuk membungkam kritik dan kembali ke panggung Eropa. Bagi Juventus, ini adalah ujian mental dan teknis—mampukah mereka mempertahankan tempatnya atau harus menyerah pada ambisi tim tetangga?
Satu hal yang pasti: zona Liga Champions tak lagi nyaman untuk Juventus, karena Lazio kini mengintip dengan tajam dari balik bayangan.