Ajax vs Inter: Thuram Dua Gol & Kemenangan 2-0 di Amsterdam

Marcus Thuram melakukan selebrasi setelah mencetak gol pertama Inter dari sundulan melawan Ajax di Johan Cruyff Arena.

livescoreasianbookie.com– Inter Milan membuka kampanye mereka di Champions League 2025-26 dengan kemenangan tandang 2-0 lawan Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena pada 17 September 2025. Marcus Thuram jadi pahlawan dengan dua sundulan dari situasi bola mati, satu di akhir babak pertama dan satu lagi tepat setelah restart babak kedua. Kemenangan ini penting buat Inter—untuk bangkit dari hasil buruk domestik dan kekalahan pahit di final musim lalu—sementara Ajax masih cari jati diri di era transisi.


Sebelum Kick-Off: Latar & Ekspektasi

Ajax

  • Kembali ke Champions League setelah absen beberapa musim. Ajax belum tampil di kompetisi Eropa paling elit sejak beberapa waktu, dan ini jadi momen mereka ingin menunjukkan bahwa mereka masih pantas bersaing.

  • Ada perubahan pelatih; John Heitinga sekarang memimpin, datang setelah periode yang kurang stabil. Pemain seperti Godts, Wout Weghorst, Davy Klaassen jadi sorotan karena performa domestik.

  • Sisi taktik, Ajax dikenal dengan gaya menyerang, umpan cepat, pressing tinggi, tapi kadang defensifnya meninggalkan ruang yang bisa dimanfaatkan lawan.

Inter Milan

  • Setelah mengalami musim yang berat di Italia dan tersingkir di final Champions League 2024-25 lewat kekalahan besar vs PSG, Inter datang dengan beban moral dan kebutuhan membuktikan diri.

  • Cristian Chivu sebagai pelatih baru menghadapi tantangan besar: menjaga kestabilan tim, mengatasi kritikan, dan membangun performa yang konsisten.

  • Marcus Thuram sedang dalam bentuk bagus, dan set piece jadi senjata penting Inter. Peluang dari bola mati menjadi salah satu tema dalam laga ini.

Ekspektasi: Ajax punya keunggulan kandang, sejarah, dan semangat juang; Inter punya pengalaman, kedewasaan, dan keinginan besar untuk menang. Siapa yang lebih siap hari itu?


Jalannya Pertandingan: Dari Set Piece sampai Sundulan Mematikan

Babak Pertama: Ketegangan & Peluang yang Mendekat

Pertandingan berjalan dengan tekanan tinggi dari kedua tim sejak menit awal. Ajax berusaha menguasai bola, membuat tekanan lewat sayap dan kombinasi lini tengah. Inter ikut menekan, mencoba memecah umpan lawan, dan menjaga rapi garis pertahanan. ESPN

Beberapa peluang dari Ajax muncul: Mika Godts hampir membobol lewat umpan panjang dari Edvardsen, tapi Yann Sommer tampil baik dengan penyelamatan krusial.

Tepat di menit ke-42, Inter memanfaatkan corner dari Hakan Çalhanoğlu. Thuram menyundul bola di tiang dekat, memecah kebuntuan. Gol ini sangat penting—tidak hanya buat skor, tapi juga mental. Sebelum gol, Ajax menguasai bola banyak, tapi tidak bisa mengonversi penguasaan jadi gol. ESPN.com+1

Babak Kedua: Dominasi & Gol Tambahan

Di awal babak kedua, Inter langsung mengambil inisiatif. Ajax tampak sedikit goyah setelah kemasukan gol, tak banyak berubah dari struktur permainan mereka. Inter kemudian mendapat kesempatan lewat bola mati lagi, dan beberapa menit setelah turun minum, Calhanoglu mengirim umpan corner yang lagi-lagi ke Thuram. Sundulan keras dan presisi dari Thuram hasilnya skor 2-0.

Selepas itu, tekanan terus datang dari Inter. Ajax mencoba menyerang guna memperkecil skor, tapi kreativitas mereka terbatas. Pertahanan Inter cukup rapat, dan Yann Sommer melakukan beberapa penyelamatan penting. Ajax punya beberapa peluang tambahan, tapi akurasi dan keputusan akhir kurang tajam.


Statistik & Fakta Menarik

  • Thuram jadi pencetak dua gol lewat sundulan di laga ini, satu di babak pertama dan satu tepat setelah babak kedua dimulai. Kondisi ini juga memperlihatkan betapa Inter memanfaatkan bola mati dengan efektif.

  • Ajax sekarang sudah tidak menang lawan Inter di pertandingan Champions League; catatan pertemuan mereka sebelumnya kurang menguntungkan.

  • Inter mendapat clean sheet, yang penting untuk selisih gol dan moral, terutama setelah beberapa laga domestik yang kurang stabil.

  • Peluang dari Ajax paling mencolok adalah momen satu lawan satu Godts vs Sommer, tapi Sommer tampil sigap. Keputusan VAR mengabaikan penalti bagi Inter juga menjadi momen yang sempat memanas.

Baca juga tentang :

Ittihad FC vs Al-Fateh: Drama Gol, Kartu Merah, dan Bergwijn Bersinar


Kekuatan & Kelemahan Masing-Masing Tim

Ajax

Kekuatan:

  • Tekad dan semangat anak muda. Pemain seperti Godts dan Edvardsen menunjukkan kreativitas dan keberanian.

  • Persepsi bahwa Ajax bisa menyerang dengan bebas di kandang sendiri, tekanan tinggi dan kombinasi antar lini.

  • Komitmen pressing dan usaha menguasai bola, mencari celah lewat umpan panjang atau pergerakan sayap.

Kelemahan:

  • Kurang efektifnya finishing: peluang bagus sering gagal dikonversi.

  • Rentan terhadap situasi bola mati terutama corner + sundulan. Inter jelas strategi set piece-nya terencana.

  • Setelah kebobolan, sedikit kesulitan untuk mengatur ulang mental pemain, terutama di babak kedua.

Inter Milan

Kekuatan:

  • Pemanfaatan bola mati: dua gol dari corner — ini bukan kebetulan.

  • Mentalitas matang: tetap tenang meski di kandang lawan, tidak panik, dan mampu menjaga tempo permainan agar Ajax tidak berbalik unggul.

  • Pemain kunci seperti Thuram dan Calhanoglu tampil on point dalam tugas mereka: finishing dari umpan, serta distribusi bola di area set piece.

Kelemahan:

  • Kreativitas menyerang terbatas di momen tertentu; jika Ajax bermain sangat terkonsentrasi, mereka bisa susah menembus lini belakang.

  • Depending on match flow — jika Ajax memulai tekanan awal sangat tinggi dan agresif, Inter hampir kesulitan di daerah sayap.

  • Beberapa peluang bersih gagal dimanfaatkan; Inter bisa punya margin lebih besar.


Dampak Kemenangan dan Apa Artinya ke Depan

  • Bagi Inter, kemenangan ini menjadi start yang sangat bagus di grup. Tidak hanya tiga poin, tetapi juga keunggulan psikologis karena menang di kandang lawan berat seperti Ajax.

  • Clean sheet + margin gol dua gol penting sebagai selisih gol. Bisa jadi krusial di fase grup jika persaingan ketat.

  • Ajax harus kembali introspeksi: bagaimana memperbaiki penyelesaian akhir, menguasai momen set piece, dan menjaga fokus meski lawan memimpin.


Opini & Perspektif Pribadi

Kalau menurut gue, pertandingan Ajax vs Inter ini bukti bahwa di level Champions League, detil kecil seperti corner, sundulan, positioning, dan mentalitas luar biasa punya efek besar. Inter tidak membanjiri Ajax dengan serangan nonstop, tapi mereka tahu kapan harus menunggu peluang, memanfaatkan momen, dan menjaga struktur tim.

Marcus Thuram malam itu bukan cuma mencetak gol, tapi juga menunjukkan kepekaan terhadap ruang dan timing. Dia selalu berada di posisi terbaik ketika bola liar atau umpan dari set piece datang. Calhanoglu juga layak diapresiasi karena umpan-umpannya presisi dan membantu membangun pola set piece yang bahaya.

Di sisi Ajax, ini bukan malam terburuk, tapi kelemahan mereka tersingkap dengan jelas: menuntut kemenangan tapi belum mampu mengubah dominance penguasaan bola jadi gol. Mereka membutuhkan satu atau dua pemain yang benar-benar klinis di depan, dan sistem defensif yang lebih siap terhadap bola mati lawan.


Ajax vs Inter bukan sekadar pembuka Champions League. Ini adalah sinyal bahwa Inter masih salah satu kandidat kuat untuk lolos dan mungkin lebih jauh; sementara Ajax, meski punya nama besar dan sejarah, perlu kerja ekstra agar tidak hanya jadi underdog berlabel. Bagi penonton, laga ini memberi tontonan kualitas: drama, teknik, strategi — pertandingan yang memperlihatkan kenapa sepak bola Eropa tetap menarik.