Pertandingan antara Atalanta dan AC Milan yang berlangsung pada 28 Oktober 2025 di stadion Gewiss Stadium, Bergamo, menjadi laga penting bagi kedua tim dalam persaingan papan atas Serie A musim ini. AC Milan mengincar kemenangan untuk mendekat ke pemuncak klasemen, sementara Atalanta ingin mengubah hasil seri-seri sebelumnya menjadi kemenangan yang memperkuat posisi mereka dalam perburuan zona Eropa.
Hasil akhirnya adalah 1-1, setelah gol cepat dari Milan melalui Samuele Ricci pada menit ke-4 dibalas oleh Ademola Lookman untuk Atalanta di menit ke-35. Skor ini menunjukkan bahwa meski Milan tampil cukup baik di awal, Atalanta mampu bangkit dan meraih hasil penting di kandang sendiri.
Latar Belakang Pertandingan
Kondisi Kedua Tim Sebelum Kick-Off
Milan datang ke laga ini dengan catatan belum terkalahkan di Serie A musim ini—mereka ingin mengamankan tiga poin untuk memperkuat posisi mereka guna mengejar juara. Sementara itu, Atalanta memiliki catatan impresif dari sisi tak terkalahkan, namun banyak seri yang membuat mereka tertahan di posisi klasemen. Menurut data, Atalanta belum kalah, tetapi terlalu sering imbang.
Signifikansi Laga
Bagi Milan, kemenangan akan menjadi pukulan besar ke rival dan meningkatkan peluang mereka di skuat juara. Bagi Atalanta, kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka bisa menahan dan menundukkan tim besar—khususnya di kandang mereka. Atmosfer Bergamo pun menjadi faktor yang tak bisa diabaikan, dengan dukungan suporter yang penuh dan harapan besar.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama – Gol Cepat Milan dan Bangkitnya Atalanta
Tidak butuh waktu lama bagi Milan untuk memecah kebuntuan. Di menit ke-4, Samuele Ricci menerima umpan dan melesakkan tembakan dari luar kotak penalti yang sempat dibelokkan salah satu bek dan mengoyak gawang Atalanta. Gol ini menjadi pembuka yang sangat penting bagi Milan.
Namun Atalanta tidak patah. Mereka perlahan mengambil kendali permainan dan akhirnya berhasil menyamakan kedudukan di menit ke-35 lewat Ademola Lookman yang menembakkan bola keras setelah memanfaatkan celah dalam pertahanan Milan. Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama.
Babak Kedua – Tekanan Milan, Ketahanan Atalanta
Memasuki babak kedua, Milan mencoba meningkatkan intensitas. Mereka melakukan pergantian dan memasukkan pemain ofensif untuk mencari keunggulan kedua. Namun Atalanta tetap disiplin dalam pertahanan, dan mereka menolak setiap peluang yang hadir. Statistika menunjukkan Milan unggul penguasaan bola dan jumlah tembakan, namun Atalanta unggul dalam efektivitas dan ketahanan.
Milan punya beberapa peluang emas termasuk tendangan bebas dan beberapa serangan masuk kotak penalti, tetapi penyelesaian akhir mereka tidak cukup tajam. Atalanta pada sisi lain, meski tak mencetak gol kedua, menjaga ritme, melakukan pressing tepat waktu, dan memanfaatkan transisi ketika Milan terbuka. Bahkan di akhir laga, Atalanta hampir mengambil tiga poin, namun tembakan Lookman dan Panasalić masih bisa diantisipasi.
Analisis Taktik & Performa Tim
AC Milan – Awal Kuat, Tapi Terlalu Banyak Kesempatan yang Buang
Milan memulai laga dengan sangat baik—gol cepat membuka jalur dan mereka mengontrol tempo pada awal pertandingan. Formasi tiga bek dengan lima pemain tengah memberikan fleksibilitas dalam penguasaan bola. Namun, masalah mulai muncul pada fase eksekusi: serangan Milan sering terhenti tepat di area final third karena dukungan terbatas di kotak penalti Atalanta.
Statistik menunjukkan bahwa Milan sudah mencetak gol dari luar kotak sebanyak 4 dari 5 gol terakhir mereka di Serie A. Selain itu, gol Ricci tercatat sebagai gol tercepat Milan di laga tandang Serie A sejak Zlatan Ibrahimović pada Januari 2022.
Kekurangan lain: perubahan taktik dan substitusi dilakukan terlambat, memungkinkan Atalanta menjaga ritme mereka dan tidak kehilangan struktur.
Atalanta – Tidak Memukau, Namun Bangkit & Tahan Banting
Atalanta datang dengan target memenangkan laga ini, namun tahu bahwa mereka sudah lama gagal mengubah penguasaan bola menjadi kemenangan. Meskipun tertinggal cepat, mereka tidak panik. Pelatih Gian Piero Gasperini menyesuaikan ritme, memanfaatkan sisi sayap—termasuk Lookman—untuk menekan pertahanan Milan, dan membuat gol penyama yang penting.
Di babak kedua, Atalanta tidak tergoda untuk melakukan perubahan besar, tetapi fokus pada stabilitas. Mereka memaksa Milan bermain dari sisi sempit, mengandalkan blok pertahanan dan transisi cepat ketika ada peluang. Hasilnya: mereka menghasilkan peluang yang cukup dan menahan laju Milan.
Pemain Kunci
- 
Samuele Ricci (Milan) – Gol pembuka menit ke-4 yang sangat cepat dan penting untuk membuka pertarungan. Statistik tambahan menunjukkan presisi tembakannya dan level kepercayaan yang meningkat. 
- 
Ademola Lookman (Atalanta) – Gol penyama dan salah satu pemain paling aktif dalam serangan Atalanta. Larinya, dribbling, dan keberaniannya membuat pertahanan Milan kewalahan. 
- 
Joueur lainnya: Milan: beberapa pemain seperti Fofana dan Tomori punya tugas besar dalam menjaga struktur, namun mereka sempat mendapatkan tekanan berat. Atalanta: pertahanan dan blok tengah mereka—meskipun beberapa pemain cedera—berfungsi cukup baik untuk menahan Milan. 
Dampak Bagi Kedua Tim
Untuk AC Milan
Hasil imbang ini membuat Milan gagal meraih tiga poin yang sangat mereka butuhkan untuk mengejar posisi puncak. Mereka tetap tanpa kekalahan, tetapi dua hasil seri beruntun menunjukkan bahwa mereka masih belum cukup tajam ketika menghadapi tim dengan struktur rapat seperti Atalanta. Menurut statistik, ini adalah pertama kalinya mereka seri dua laga Serie A secara beruntun sejak Desember 2024/Januari 2025.
Untuk Atalanta
Bagi Atalanta, hasil ini bisa disebut sebagai poin yang layak dipertahankan—terutama ketika mereka tertinggal lebih dulu. Meski bukan kemenangan, kemampuan mereka untuk tetap mencuri hasil di kandang sendiri memperkuat moral dan posisi mereka di klasemen. Tim ini menunjukkan bahwa ketika struktur dijaga dan insting diserang tetap hidup, mereka bisa melawan tim besar.
Statistik & Fakta Menarik
- 
Skor akhir: Atalanta 1 – 1 AC Milan. 
- 
Gol Milan di menit ke-4 adalah gol tandang tercepat mereka dalam Serie A sejak Johan Ibrahimović pada Januari 2022. 
- 
Milan sudah tak terkalahkan sembilan pertandingan (6 menang, 3 imbang) dalam semua kompetisi—yang pertama sejak April‐Mei 2023 ketika mereka melakukan rekor serupa. 
- 
Atalanta tetap belum terkalahkan di Serie A musim ini, namun banyak hasil seri yang membuat mereka tertahan di klasemen. 
Refleksi & Pelajaran
- 
Gol awal sering menjadi kunci dalam duel besar—Milan menunjukkan itu dengan serangan cepat Ricci, tapi tidak bisa memanfaatkan keunggulan itu dengan sempurna. 
- 
Tim yang tertinggal namun tetap tenang dan menjaga struktur bisa menyerang balik dengan efektif—Atalanta membuktikan hal ini. 
- 
Dalam persaingan juara, imbang bukan cukup—tim yang ingin juara harus bisa mengubah dominasi atau peluang menjadi kemenangan. 
- 
Klub besar seperti Milan harus memastikan efektivitas di kotak penalti dan kesiapan menghadapi tim yang bermain pragmatis seperti Atalanta. 
Pertandingan antara Atalanta dan AC Milan di Bergamo menghasilkan skor imbang 1-1, yang mencerminkan keseimbangan dan intensitas tinggi dari kedua tim. Milan memulai kuat dan membuka skor sangat cepat, tetapi Atalanta bangkit dengan gol penyama yang memicu momentum baru. Di babak kedua, Milan menekan namun gagal menemukan kemenangan, sementara Atalanta mempertahankan ketahanan mereka.
Bagi Milan, ini hasil yang mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah—khususnya dalam memaksimalkan peluang melawan tim defensif. Bagi Atalanta, hasil ini menjadi bukti bahwa struktur tim dan mentalitas bisa membawa hasil meskipun menghadapi tekanan awal yang besar.
