Livescoreasianbookie – Dongeng lari ke semi-final sudah menyaksikan Atlas Lions membuat sejarah sepak bola namun saat ini Perancis menunggu.
Pembuat sejarah Maroko punya jarak dua kemenangan kembali untuk mengangkat trofi Piala Dunia 2022 sepak bola.
Team belum terkalahkan di kompetisi tahun ini dan hanya kebobolan sekali – gol bunuh diri melawan Kanada di babak grup.
Maroko telah menaklukkan beberapa nama besar seperti Belgia, Spanyol dan Portugal saat bermain seri menantang Kroasia. Tetapi yang berdiri antara team dan persaingan perebutan piala ialah negara adidaya sepak bola dan juara bertahan Prancis, yang hendak berjumpa Atlas Lions di semi-final pada Rabu.
Bila mereka sukses menangani Prancis, team pelatih Walid Regragui selanjutnya akan diadu melawan Kroasia, runner-up 2018, atau Argentina, juara Piala Dunia 1986, untuk merebutkan hadiah paling besar sepak bola dunia di hari Minggu.
Hanya sedikit orang yang yakin bahwa bisa saja Maroko masih jadi sisi dari Piala Dunia ini saat kompetisi mulai di Qatar pada 20 November.
Tetapi saat ini kepercayaan diri naik lewat team Regragui dan di antara keramaian simpatisannya, di Qatar, Maroko, dan di penjuru dunia.
Baca Juga :
- Pemain Dengan Lari Tercepat | Berlaga di Piala Dunia 2022
- Sejarah Sepak Bola Nasional Prancis Dalam Piala Dunia 2022
Dapatkah Maroko mengacau kesempatan kembali dan menyelesaikan cerita dongeng mereka dengan cemerlang?
Siapakah yang sudah menaklukkan Atlas Lions selama ini?
Atlas Lions mengagetkan dunia sepak bola dengan atraksi ajaib mereka di Piala Dunia – jadi negara Arab dan Afrika pertama kali yang menggapai empat besar pertandingan sepanjang 92 tahun kehadirannya.
Mereka menempati posisi teratas group, sesudah menaklukkan Belgia dan Kanada dan bermain seri menantang Kroasia saat sebelum memikat Spanyol di babak 16 besar dengan kemenangan menegangkan lewat adu penalti.
Portugal tiba dan pergi selanjutnya, dengan sundulan Youssef En Nesyri yang naik amankan kemenangan bersejarah 1-0 untuk teamnya, mengirimi mereka maju ke babak semi-final dan memicu curahan keceriaan antara beberapa simpatisan yang menyebar di penjuru dunia.
Apa yang dapat kita harapkan dalam menantang Prancis?
Maroko akan mengadopsi strategi yang serupa melawan Prancis sama seperti yang mereka kerjakan sejauh turnamen.
Segi Regragui akan duduk lebih dalam dan berharap untuk menyanggakan jejeran talenta menyerang juara dunia, terhitung striker mega-bintang Kylian Mbappe, sekalian memberi teror pada serbuan balik.
Pertahanan Maroko tegas di Qatar dengan kebobolan 1 gol dalam lima laga.
Prancis, yang ingin jadi finalis back to back pertama Piala Dunia semenjak Brasil pada 2002, akan memberikan ujian paling berat mereka.
Mbappe, yang lima golnya menjadikan pencetak gol paling banyak pertandingan, sanggup membuka kunci baris belakang mana saja sementara sesama striker Olivier Giroud dan Antoine Griezmann tampil baik di Qatar.
Capai final dan menangi
Pelatih Reragui menjelaskan beberapa pemainnya bukan hanya mempunyai cita-cita untuk menggapai final hari Minggu, tapi juga untuk meraih kemenangannya.
Pada sebuah pertemuan jurnalis tiga atau empat laga lalu, saya ditanyakan apa kami dapat memenangi Piala Dunia. Dan saya berbicara, ‘Mengapa tidak?’ Kita dapat bermimpi. Kenapa kita jangan bermimpi? Bila Anda tidak mimpi, Anda tidak memperoleh apapun, ucap Reragui ke reporter di hari Sabtu sesudah kemenangan team atas Portugal.
Tidak ada ongkos apa saja untuk mempunyai mimpi. Beberapa negara Eropa sudah terlatih memenangi Piala Dunia,” imbuhnya, memvisualisasikan teamnya sebagai “Rocky Balboa” kompetisi tahun ini.
Apa orang Maroko yakin?
Penggemar Maroko, yang kagum oleh usaha team mereka, tentu yakin team berdiri di pucuk kesuksesan.
Beberapa puluh ribu simpatisan datang di Qatar mendekati laga babak 16 besar Atlas Lions dan satu kali lagi saat sebelum perempat final. Mereka membuat situasi bising sepanjang laga dan laga hari Rabu di Stadion Al Bayt diprediksi akan terasa seperti laga kandang untuk team Afrika Utara itu.
Pertama kalinya di semifinal, wah Sejarah telah dibuat, kata Lubna, yang tiba ke Qatar dari Rabat hanya untuk perempat final menantang Portugal. “Adios Spanyol, adios Portugal, adios siapa saja selanjutnya. Kita dapat memenanginya. Maroko, ya.
Saya tetap tidak yakin. Rasanya tidak nyata untuk saya, kata Hassan Fadlaoui, 39 tahun. Ini sebagai perjalanan yang hebat untuk beberapa orang kami dalam beberapa minggu terakhir ini. suatu yang membuat beberapa orang berasa lebih bagus.”
Reem, Najma dan Lubna ialah tiga supporter Maroko yang lain yang lakukan perjalanan ke Doha cuma untuk laga menantang Portugal.
Kami akan balik esok pagi, tetapi kami akan kembali untuk semifinal,” kata Reem. “Tugas dapat mengambil bangku belakang. Di Maroko, tidak ada yang peduli. Kami semua sedang demam Piala Dunia.
Lamia dari Casablanca berkata bahwa, Saya berpikir kita dapat lakukan apa saat ini. Untuk saya, Piala Dunia telah dimenangi. Maroko capai selama ini di kompetisi, ini memiliki arti seluruh dunia untuk saya. Menang atau mungkin tidak di semi-final, hati sudah dimenangi.”
Semua kebahagiaan dunia dipadukan dalam hasil ini. Kami semua benar-benar, amat berbahagia, satu kelompok fans Maroko di Education City Fase berteriak semaksimal mungkin sesudah kemenangan melawan Spanyol.
Kami selalu percaya akan menang melawan Spanyol. Karena kami dari Maroko, kami ialah singa,” ucap Iman, dari Casablanca namun tinggal di Qatar, merujuk pada panggilan team Atlas Lions.
Saya benar-benar, sangatlah senang jadi orang Maroko saat ini. Hebat, ini perasaan terbaik di dunia sekarang ini, ucap Khadija. Saya tidak sabar menanti laga selanjutnya. Kami tinggal di Qatar. Kami tak akan pulang.