livescoreasianbookie – Kekalahan Manchester United dari Tottenham Hotspur pada laga Premier League 2024/2025 menjadi sorotan besar di dunia sepak bola. Tottenham berhasil menundukkan Setan Merah dengan skor meyakinkan 3-0 pada laga yang digelar di Stadion Tottenham Hotspur, menambah daftar kekalahan Manchester United di awal musim ini. Bagi Spurs, hasil ini memperpanjang catatan positif mereka ketika menghadapi Manchester United di kandang sendiri.
Kekalahan ini tentu menjadi pukulan berat bagi Erik ten Hag dan timnya, yang masih berusaha menemukan ritme permainan setelah hasil yang tidak konsisten di beberapa pekan terakhir. Di sisi lain, kemenangan ini semakin menunjukkan bahwa Tottenham di bawah asuhan Ange Postecoglou adalah tim yang sedang berkembang, dan hasil ini mempertegas dominasi mereka atas Setan Merah dalam beberapa pertemuan terakhir.
Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa catatan menarik dari kekalahan Manchester United melawan Tottenham, termasuk analisis taktik, performa pemain kunci, dan rekor apik Spurs melawan Setan Merah dalam beberapa musim terakhir.
Tottenham Memperpanjang Rekor Apik di Kandang
Salah satu sorotan dari pertandingan ini adalah bagaimana Tottenham kembali menunjukkan dominasi mereka saat bermain di kandang melawan Manchester United. Dalam lima pertandingan terakhir di Stadion Tottenham Hotspur, Spurs berhasil menjadi lawan yang sulit dihadapi Setan Merah ketika bermain di London Utara.
Rekor ini semakin menarik mengingat United adalah salah satu tim yang biasanya tampil dominan melawan tim-tim papan atas. Namun, Tottenham dalam beberapa musim terakhir berhasil membalikkan keadaan, dan hasil di pertandingan ini semakin memperkuat posisi mereka sebagai salah satu penantang utama di Premier League musim ini.
Selain itu, kemenangan 3-0 ini menandai kemenangan ketiga Tottenham dengan margin tiga gol melawan United dalam lima musim terakhir. Ini jelas menunjukkan peningkatan performa Tottenham, terutama ketika menghadapi klub-klub besar seperti Manchester United.
Penampilan Cemerlang Son Heung-min
Kapten Tottenham Hotspur, Son Heung-min, menjadi salah satu bintang lapangan dalam pertandingan ini. Pemain asal Korea Selatan ini tidak hanya memberikan assist untuk gol kedua yang dicetak oleh Richarlison, tetapi juga mencetak gol ketiga untuk mengunci kemenangan Spurs. Son yang dikenal dengan kecepatannya, visi bermain, serta ketenangannya di depan gawang, kembali menunjukkan performa gemilang dan menjadi ancaman konstan bagi lini pertahanan Manchester United.
Son selalu menjadi andalan Tottenham di laga-laga penting, dan kali ini dia membuktikan lagi kualitasnya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di Premier League. Dengan kombinasi skill individu dan kecerdasannya dalam membaca permainan, Son berhasil mengeksploitasi kelemahan Manchester United yang tampak rapuh di sisi kanan pertahanan.
Dengan performa gemilang ini, Son semakin mempertegas statusnya sebagai salah satu pemain paling produktif dalam sejarah Tottenham Hotspur dan menjadi figur penting di balik kebangkitan tim London ini di era Ange Postecoglou.
Baca Juga :
Kegagalan Manchester United di Lini Belakang
Salah satu catatan penting dari kekalahan Manchester United adalah kegagalan mereka dalam menjaga pertahanan. Lini belakang United yang di komandoi oleh Lisandro Martínez dan Victor Lindelöf terlihat kewalahan menghadapi serangan cepat yang di lancarkan Tottenham. Absennya Raphael Varane karena cedera semakin memperparah situasi ini, dan United terlihat tidak memiliki solusi untuk menghentikan aliran serangan dari Son, Maddison, dan Richarlison.
Kerapuhan di lini belakang United menjadi masalah yang terus berulang di musim ini. Ketiadaan komunikasi yang baik antar pemain belakang, serta kurangnya koordinasi dalam menutup ruang bagi penyerang lawan, menjadi faktor kunci yang membuat Tottenham berhasil mencetak gol dengan relatif mudah.
Khususnya di gol ketiga, lini belakang United tampak kehilangan konsentrasi. Son yang menerima bola di sisi kanan penyerangan Tottenham. Mampu dengan mudah melewati beberapa pemain belakang United sebelum melepaskan tembakan yang gagal di hentikan oleh André Onana.
Kekalahan ini seharusnya menjadi alarm bagi Erik ten Hag untuk segera memperbaiki lini pertahanan timnya. Jika masalah ini tidak segera di atasi, sulit rasanya bagi United untuk bersaing di papan atas Premier League musim ini.
Dominasi Taktis Ange Postecoglou
Kemenangan Tottenham tidak lepas dari kecerdikan taktik yang di terapkan oleh pelatih anyar mereka, Ange Postecoglou. Pelatih asal Australia ini berhasil meracik strategi yang tepat untuk menaklukkan Manchester United. Salah satu keputusan taktis yang paling menonjol adalah bagaimana Postecoglou memanfaatkan lebar lapangan untuk membuka pertahanan United.
Tottenham bermain dengan intensitas tinggi sejak awal pertandingan, menekan lini tengah United dan memaksa mereka kehilangan bola di area-area berbahaya. Dengan Maddison sebagai pengatur permainan dan Son yang terus meneror dari sisi sayap, Tottenham mampu menciptakan banyak peluang emas. Mereka tidak hanya mendominasi penguasaan bola. Tetapi juga berhasil memaksimalkan transisi cepat untuk membongkar lini belakang United yang lambat dalam melakukan antisipasi.
Postecoglou juga berhasil mengatur keseimbangan antara lini tengah dan lini serang Tottenham. Peran Yves Bissouma dan Pape Matar Sarr sebagai double pivot di lini tengah sangat krusial dalam memutus aliran bola United. Dan memberikan perlindungan ekstra bagi lini pertahanan Spurs. Kombinasi antara disiplin taktik dan eksekusi yang cermat membuat Tottenham tampil sangat dominan.
Kekalahan dari Tottenham ini juga menggarisbawahi masalah konsistensi yang masih menghantui Manchester United. Setelah memulai musim dengan hasil yang kurang memuaskan, United tampaknya masih kesulitan menemukan pola permainan yang stabil. Meskipun memiliki beberapa pemain bintang seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford. Dan Rasmus Højlund, United masih belum mampu menunjukkan performa yang konsisten di setiap pertandingan.