livescoreasianbookie – Setelah lima tahun mengenakan seragam Barcelona, bek tengah asal Prancis, Clement Lenglet, resmi mengakhiri hubungannya dengan klub raksasa La Liga tersebut. Pada awal Juni 2025, Barcelona mengumumkan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk mengakhiri kontrak lebih awal, yang sejatinya baru akan berakhir pada Juni 2026. Langkah ini menjadi penutup dari perjalanan yang naik turun, yang penuh ekspektasi namun tak berakhir seperti yang diharapkan.
Awal Cerah: Didatangkan dengan Ekspektasi Tinggi
Clement Lenglet bergabung dengan FC Barcelona pada musim panas 2018 dari Sevilla dengan nilai transfer sekitar €35 juta. Pada saat itu, ia dianggap sebagai salah satu bek muda terbaik di La Liga, dikenal karena ketenangannya, kemampuan membaca permainan, serta distribusi bola yang rapi dari lini belakang. Kedatangannya diharapkan bisa menjadi duet jangka panjang bagi Gerard Piqué, dan menjadi penerus generasi bek tengah Barcelona yang berkualitas.
Pada musim pertamanya, Lenglet tampil cukup meyakinkan. Ia mendapatkan banyak kesempatan bermain, apalagi setelah Samuel Umtiti sering mengalami cedera. Bersama Piqué, Lenglet sempat menunjukkan sinergi yang menjanjikan. Ia tampil dalam 45 pertandingan di semua kompetisi pada musim 2018/19 dan ikut membantu Barcelona meraih gelar La Liga di bawah asuhan Ernesto Valverde.
Namun, seiring waktu, performa Lenglet mulai menurun. Ia menjadi sorotan dalam beberapa pertandingan penting, khususnya dalam laga-laga Liga Champions yang memperlihatkan kelemahan lini belakang Barcelona.
Masa Sulit dan Penurunan Performa
Salah satu titik nadir dalam karier Lenglet di Barcelona terjadi pada musim 2020/21. Di bawah pelatih Ronald Koeman, Lenglet mendapat banyak kesempatan bermain, namun sering kali membuat kesalahan fatal yang berujung pada kebobolan. Salah satu momen yang paling diingat adalah ketika ia melakukan pelanggaran di kotak penalti saat menghadapi Real Madrid dalam El Clásico, yang membuat Barcelona kehilangan poin penting.
Tak hanya itu, beberapa kekalahan telak di Liga Champions juga memperburuk citranya di mata publik. Salah satu yang paling membekas adalah kekalahan 1-4 dari Paris Saint-Germain di Camp Nou. Lenglet kesulitan menghadapi kecepatan dan agresivitas Kylian Mbappé, dan lini belakang Barca terlihat rapuh sepanjang pertandingan.
Dengan tekanan dari media dan fans yang meningkat, Lenglet mulai kehilangan kepercayaan diri. Ia menjadi pemain cadangan di bawah Xavi Hernández, yang mengambil alih kursi pelatih pada akhir 2021. Xavi lebih memilih untuk membangun kembali lini belakang dengan talenta muda seperti Ronald Araújo dan Eric García, serta mendatangkan Andreas Christensen dan Jules Koundé.
Masa Peminjaman dan Awal Akhir di Barcelona
Sejak musim 2022/23, Lenglet dipinjamkan ke klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur. Meskipun ia tampil cukup konsisten di London Utara, performanya tidak cukup mencolok untuk membuat Spurs mempermanenkannya. Ia kembali ke Barcelona setelah masa pinjaman, namun kembali tidak mendapatkan tempat dalam skuad utama.
Musim 2023/24 pun dihabiskan sebagai pemain pinjaman lagi, kali ini ke Aston Villa. Di bawah asuhan Unai Emery, Lenglet kembali mendapatkan menit bermain, namun ia tetap tidak menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Meskipun tampil dalam beberapa pertandingan Premier League dan kompetisi Eropa, ia tak mampu mencuri perhatian atau meyakinkan klub Inggris tersebut untuk mempermanenkannya.
Barcelona sendiri sudah menunjukkan sinyal sejak awal musim 2024/25 bahwa Lenglet tidak termasuk dalam rencana jangka panjang klub. Berita Bola Dengan struktur gaji yang membebani dan kebutuhan untuk mengurangi pengeluaran demi mematuhi aturan Financial Fair Play (FFP), kepergiannya menjadi solusi terbaik bagi semua pihak.
Baca Juga :
Pemutusan Kontrak: Kesepakatan yang Tak Terhindarkan
Dalam pernyataan resmi di situs klub, Blaugrana mengucapkan terima kasih atas jasa dan dedikasi Lenglet selama mengenakan seragam mereka.
“FC Barcelona dan Clement Lenglet telah mencapai kesepakatan untuk mengakhiri kontrak sang pemain, yang semula berlaku hingga 30 Juni 2026. Klub mengucapkan terima kasih atas profesionalisme dan kontribusi yang telah ia berikan selama membela tim ini, dan mendoakan yang terbaik dalam kelanjutan kariernya,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Statistik dan Warisan Lenglet di Barcelona
Selama lima musim membela Barcelona, Clement Lenglet tampil dalam lebih dari 160 pertandingan di semua kompetisi. Ia mencetak 7 gol dan mencatatkan beberapa assist dari posisi bek tengah. Gelar yang berhasil ia raih bersama klub antara lain:
- 1x La Liga (2018/19)
- 1x Copa del Rey (2020/21)
- 1x Supercopa de España (2018)
Meski kontribusinya tak bisa dibilang minim, banyak pihak menilai bahwa Lenglet gagal memenuhi ekspektasi besar yang menyertainya ketika pertama kali didatangkan dari Sevilla. Ia datang sebagai harapan masa depan lini belakang Barcelona, namun akhirnya tersingkir karena inkonsistensi dan kurangnya kepercayaan diri.
Apa Selanjutnya untuk Clement Lenglet?
Dengan status bebas transfer, masa depan Clement Lenglet kini terbuka lebar. Beberapa klub dari Ligue 1 dilaporkan tertarik untuk memboyongnya kembali ke tanah kelahirannya, termasuk Lyon dan Nice yang tengah mencari bek berpengalaman. Klub-klub Inggris dari papan tengah juga disebut mempertimbangkan opsi untuk merekrutnya, mengingat pengalamannya bermain di Premier League bersama Tottenham dan Aston Villa.
Usianya yang masih 30 tahun membuatnya belum masuk masa senja karier. Dengan pengalaman di Liga Champions, Piala Dunia (bersama timnas Prancis), serta liga-liga top Eropa, Lenglet masih memiliki nilai jual dan bisa menjadi pemain kunci di klub yang sesuai dengan gaya main dan kebutuhannya.
Namun, satu hal yang perlu dilakukan Lenglet adalah merebut kembali kepercayaan diri dan stabilitas permainan yang pernah membuatnya disegani saat berseragam Sevilla. Dengan manajer yang tepat dan lingkungan yang mendukung, bukan tidak mungkin ia bisa menemukan kembali bentuk terbaiknya.
Sebuah Perpisahan yang Realistis
Kepergian Clement Lenglet dari Barcelona menandai akhir dari sebuah periode yang penuh harapan namun tidak terwujud. Di tengah pergantian pelatih, tekanan publik, dan kompetisi internal yang ketat, Lenglet perlahan terpinggirkan.