Erik ten Hag Incar Dua Bintang MU untuk Proyek Leverkusen

Erik ten Hag

livescoreasianbookie – Bayer Leverkusen tengah bersiap menyambut era baru. Setelah keberhasilan Xabi Alonso membawa klub ini menjuarai Bundesliga tanpa kekalahan, perubahan besar terjadi: Alonso resmi pindah ke Liverpool. Penggantinya? Erik ten Hag, mantan manajer Manchester United. Tak menunggu lama, Ten Hag langsung memulai proyek ambisiusnya di Jerman. Target utamanya: dua bintang Setan Merah.

livescoreasianbookie

Dari Old Trafford ke BayArena

Erik ten Hag tak asing dengan tekanan dan ekspektasi tinggi. Setelah dua musim di Manchester United yang penuh gejolak, manajer asal Belanda itu digantikan oleh pelatih baru—dan kini ia membuka lembaran baru bersama Leverkusen.

Leverkusen sendiri bukan tim sembarangan. Mereka baru saja mencetak sejarah dengan menjuarai Bundesliga tanpa satu pun kekalahan dan menembus final Liga Europa. Namun dengan kepergian Xabi Alonso, Leverkusen butuh sosok berpengalaman yang bisa melanjutkan momentum positif ini. Ten Hag dianggap sebagai pilihan tepat karena dikenal dengan pendekatan taktik yang modern dan keberanian memberi peran penting pada pemain muda.

Namun, Ten Hag datang bukan dengan tangan kosong. Ia dikabarkan sudah menyerahkan daftar nama pemain incarannya kepada manajemen Leverkusen. Dan yang mengejutkan, dua nama teratas berasal dari klub lamanya, Manchester United.

Lalu, siapa dua pemain yang menjadi incaran utama proyek Ten Hag di Leverkusen?

Scott McTominay – Gelandang Bertahan dengan Tenaga Kuda

Nama pertama yang disebut-sebut jadi target utama Ten Hag adalah Scott McTominay. Pemain jebolan akademi Manchester United ini sempat menjadi andalan Ten Hag di musim pertamanya, terutama karena gaya bermainnya yang agresif dan komitmen tinggi di lapangan.

Namun, musim 2024/25 berjalan kurang baik untuk McTominay. Kedatangan pemain baru seperti Sofyan Amrabat dan meningkatnya peran Kobbie Mainoo membuat posisinya tergeser. Meski kerap tampil sebagai supersub dan mencetak beberapa gol penting, McTominay tampak tak lagi menjadi prioritas utama pelatih baru MU.

Ten Hag melihat ini sebagai peluang. Gelandang asal Skotlandia itu cocok dengan sistem yang ingin ia terapkan di Leverkusen: intensitas tinggi, pressing cepat, dan transisi tajam dari bertahan ke menyerang. Di Bundesliga, gaya permainan seperti ini sangat cocok dengan karakteristik McTominay.

Selain itu, Leverkusen tengah membutuhkan pelapis sekaligus pesaing untuk Granit Xhaka yang sudah memasuki usia 32 tahun. Berita bola McTominay bisa menjadi motor di lini tengah Leverkusen yang sedang mengalami regenerasi.

Nilai Transfer Estimasi: €25–30 juta.

Peluang Transfer: Tinggi, apalagi jika MU ingin menyeimbangkan neraca keuangan untuk mendatangkan pemain baru.

Baca Juga :

Facundo Pellistri – Winger Potensial yang Butuh Panggung

Nama kedua mungkin sedikit mengejutkan: Facundo Pellistri. Pemain asal Uruguay ini memang belum mendapatkan banyak kesempatan bersinar di Manchester United. Meski sempat tampil apik di ajang pramusim dan beberapa pertandingan Liga Europa, Pellistri sering kali hanya jadi penghangat bangku cadangan.

Ten Hag dikenal sangat menghargai etos kerja dan potensi teknis Pellistri. Ia beberapa kali menyebut bahwa pemain sayap ini punya “energi yang tak terbatas dan naluri menyerang yang bagus”. Namun, persaingan di lini serang MU terlalu ketat: Antony, Sancho, Garnacho, Rashford, dan Amad Diallo membuat Pellistri sulit mendapat menit bermain reguler.

Di Leverkusen, Pellistri bisa mendapatkan kesempatan bermain lebih besar. Klub ini memang dikenal gemar mengembangkan pemain muda berbakat. Tengok saja keberhasilan mereka mengorbitkan Florian Wirtz, Jeremie Frimpong, dan Piero Hincapié. Pellistri bisa menjadi bagian dari proyek regenerasi sayap Leverkusen, apalagi jika Moussa Diaby atau Frimpong hengkang ke klub besar Eropa lainnya.

Nilai Transfer Estimasi: €15–18 juta atau opsi pinjaman dengan klausul beli.

Peluang Transfer: Menengah ke tinggi, tergantung keputusan MU dan keinginan Pellistri sendiri.

Alasan Strategis Ten Hag Membidik Eks Anak Asuhnya

Mengapa Ten Hag memilih memboyong mantan pemain MU ke Leverkusen, ketimbang mencoba pemain baru?

Ada beberapa alasan strategis:

  • Adaptasi Lebih Cepat: Ten Hag sudah tahu kekuatan dan kelemahan kedua pemain. Ia tidak perlu proses panjang untuk mengintegrasikan mereka ke dalam sistem taktiknya.
  • Harga Relatif Terjangkau: Karena mereka bukan pemain inti MU, harga mereka cenderung lebih masuk akal bagi Leverkusen.
  • Masih Usia Produktif: Baik McTominay maupun Pellistri masih berada di usia emas (27 dan 22 tahun), ideal untuk proyek jangka menengah.
  • Mentalitas Tinggi: Dua pemain ini dikenal memiliki mentalitas tangguh—hal yang penting di liga kompetitif seperti Bundesliga.

Tantangan yang Menanti di Leverkusen

Meski proyek ini terdengar menjanjikan, Ten Hag tetap menghadapi tantangan berat di Leverkusen. Ia harus menjaga konsistensi tim yang terbiasa menang, tanpa mengubah terlalu banyak hal yang sudah berjalan baik di era Xabi Alonso.

Beberapa tantangan yang menanti:

  • Ekspektasi Tinggi dari Fans: Setelah musim sempurna, fans tentu berharap Leverkusen terus kompetitif di semua ajang.
  • Liga Champions: Dengan masuknya Leverkusen ke Liga Champions, rotasi pemain dan kedalaman skuad menjadi krusial.
  • Kehilangan Pemain Kunci: Beberapa pemain utama seperti Wirtz dan Frimpong tengah diincar klub-klub besar. Jika mereka pergi, Ten Hag harus sigap mencari pengganti.

Oleh karena itu, rekrutmen awal seperti McTominay dan Pellistri bisa jadi penentu langkah awal Ten Hag. Mereka tidak hanya menambah kedalaman skuad, tetapi juga membawa keakraban dan loyalitas terhadap gaya main pelatih.

Sudut Pandang: Apakah Ini Langkah Tepat?

Secara pribadi, aku rasa ini langkah cerdas dari Erik ten Hag. Banyak pelatih yang gagal saat pindah ke liga baru karena terlalu lama membangun kepercayaan dengan pemain baru. Dengan membawa McTominay dan Pellistri, Ten Hag seperti membawa “teman seperjuangan” yang bisa jadi fondasi taktik dan mentalitas di ruang ganti.

Tapi, sisi lainnya, Ten Hag juga harus berhati-hati agar tidak terlihat terlalu “membawa nostalgia MU” ke proyek baru. Leverkusen adalah tim dengan DNA dan sejarahnya sendiri. Fans tentu berharap ada sentuhan baru, bukan sekadar reinkarnasi mini dari Manchester United.

Danang Arianto adalah seorang insinyur sipil yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik sipil, Danang telah berkontribusi pada berbagai proyek besar di Indonesia, menjadikannya salah satu profesional yang diakui di bidangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *