livescoreasianbookie – Dalam pertandingan yang sarat emosi di BayArena, AS Roma nyaris memberikan kekalahan pertama kepada Bayer Leverkusen dalam musim ini. Bertanding pada leg kedua semifinal Liga Europa 2023/2024, kedua tim berakhir dengan skor seri 2-2, sebuah hasil yang menunjukkan semangat luar biasa dari tim tamu di bawah asuhan Daniele De Rossi.
Roma, yang tidak di unggulkan dalam pertandingan ini, awalnya mengejutkan dengan unggul dua gol. Leandro Paredes menjadi bintang dengan dua gol penalti yang sempurna. Namun, ketika kemenangan tampaknya sudah di depan mata, nasib berkata lain. Sebuah gol bunuh diri dari Gianluca Mancini dan gol penyamaan dari pemain pengganti Joseph Stanisic pada menit-menit terakhir membawa kedudukan menjadi imbang.
Setelah pertandingan, Daniele De Rossi tidak dapat menyembunyikan kebanggaan terhadap timnya yang telah berjuang keras melawan salah satu tim terbaik Eropa. “Itu adalah penampilan yang heroik bagi Roma,” ujar De Rossi. “Kami tahu kami berhadapan dengan tim yang sangat kuat. Saya pikir kami bermain baik di kedua leg, dan hampir saja kami menciptakan keajaiban.”
De Rossi juga menyatakan rasa sakitnya melihat timnya kehilangan keunggulan di menit-menit akhir. “Sangat menyakitkan melihat kami kebobolan gol seperti itu setelah berjuang keras untuk membalikkan keadaan dari ketertinggalan 2-0,” tambahnya.
Keputusan Taktis pada Paulo Dybala
Salah satu poin penting dalam pertandingan ini adalah tidak di mainkannya Paulo Dybala, yang kondisinya tidak fit. De Rossi menjelaskan keputusannya untuk tidak mengambil risiko. “Dybala merasakan kesemutan lagi setelah 10 menit latihan kemarin. Kami berpikir mungkin dia bisa masuk untuk 10-15 menit, tapi kondisi pertandingan tidak memungkinkan,” ungkap De Rossi.
De Rossi, yang baru memulai karier kepelatihan di tingkat yang lebih tinggi, mengakui bahwa setiap pertandingan memberikan pelajaran baru. “Saya belajar sesuatu di setiap pertandingan. Saya baru saja memulai karier di Serie B setahun yang lalu dan berada di semifinal Eropa adalah sesuatu yang membuat saya bangga,” tutur De Rossi.
Pelatih muda ini juga menegaskan filosofinya tentang berjuang hingga akhir dan memberikan segalanya di lapangan. “Saya selalu mengatakan kami akan memberikan segalanya, mencoba semua yang kami bisa. Jika pada akhirnya lawan lebih kuat, kami akan menjabat tangan mereka, dan itulah yang kami lakukan,” pungkas De Rossi dengan nada menghormati.
Meskipun tersingkir, semangat dan ketahanan yang di tunjukkan AS Roma dalam pertandingan ini memberikan banyak harapan untuk masa depan. Dengan De Rossi di helm, Roma menunjukkan bahwa mereka dapat bersaing di panggung Eropa dan hampir saja menggagalkan perjalanan sempurna Leverkusen. Roma kini harus memfokuskan sisa musim ini untuk mempertahankan semangat ini dan mempersiapkan diri untuk lebih banyak tantangan di masa yang akan datang.
Setelah nyaris menggoreskan noda pada rekor tak terkalahkan Bayer Leverkusen, AS Roma di bawah kepemimpinan Daniele De Rossi telah menetapkan fondasi yang solid untuk kemajuan di masa depan. Meskipun kekecewaan tersingkir dari Liga Europa, ada banyak pelajaran dan momentum positif yang bisa di bawa ke musim berikutnya.
Meningkatkan Ketangguhan Mental dan Fisik
Salah satu aspek kunci yang di akui De Rossi dari pertandingan ini adalah kebutuhan untuk meningkatkan ketangguhan mental dan fisik tim. Roma menunjukkan kemampuan mereka untuk unggul dalam tekanan tinggi dan hampir mengubah jalannya sejarah melawan Bayer Leverkusen. Dengan melanjutkan pendekatan ini, Roma dapat mengembangkan keberanian untuk menghadapi tim-tim besar Eropa dengan lebih percaya diri.
De Rossi juga menyadari pentingnya kebijakan transfer yang cerdas untuk membawa Roma ke tingkat berikutnya. Dengan pengalaman pertamanya di semifinal Eropa, dia telah memperoleh wawasan tentang tipe pemain yang di butuhkan untuk bersaing di tingkat tertinggi. Fokus akan tertuju pada memperkuat skuad dengan pemain yang tidak hanya memiliki kualitas teknis, tetapi juga kekuatan karakter yang sesuai dengan filosofi tim.
Baca juga:
- Kylian Mbappe, Sang Bintang Yang Tertahan di Semifinal
- Manchester United Berencana Jual Marcus Rashford
Integrasi Pemain Muda
Selain itu, De Rossi telah menunjukkan minat untuk lebih mengintegrasikan pemain muda dalam tim utama. Dengan menggabungkan talenta muda dengan pengalaman para pemain senior. Roma dapat membangun tim yang seimbang dengan kedalaman yang akan berguna dalam kompetisi Dewapoker.
Selanjutnya, peran kepemimpinan dalam tim akan menjadi fokus utama. Dengan pemain seperti Paulo Dybala dan pemimpin lainnya, Roma memiliki dasar yang kuat untuk membangun semangat tim. De Rossi mengakui pentingnya memiliki pemimpin yang dapat mengambil alih saat kondisi sulit. Dan ini akan menjadi area penting dalam pelatihan dan pengembangan tim.
Dengan musim yang penuh dengan pelajaran berharga. Roma sekarang menatap ke depan ke sisa musim Liga Italia dan persiapan untuk kembali ke kompetisi Eropa. Keberhasilan mereka di Liga Europa meskipun tidak berakhir dengan trofi. Telah memberikan kepercayaan diri bahwa mereka dapat kembali tahun depan dengan lebih kuat.
Meskipun kegagalan di semifinal Liga Europa bisa di rasakan sebagai pukulan, semangat dan determinasi. Yang di tunjukkan oleh AS Roma di bawah Daniele De Rossi menjanjikan masa depan yang lebih cerah. Dengan fokus pada ketangguhan, kebijakan transfer yang lebih baik, integrasi pemain muda, dan pengembangan kepemimpinan. Roma siap untuk menghadapi tantangan mendatang dengan lebih siap dan kompetitif.