livescoreasianbookie – Pertandingan seru antara Arsenal melawan Paris Saint-Germain (PSG) di fase grup Liga Champions memberikan hasil yang mengejutkan banyak penggemar sepak bola. Arsenal berhasil menang telak atas PSG dengan skor yang sangat meyakinkan, dan kemenangan ini menciptakan gelombang euforia bagi penggemar The Gunners. Namun, di balik kemenangan gemilang Arsenal ini, ada satu faktor yang tampaknya tidak dapat diabaikan: blunder taktis yang dilakukan oleh pelatih PSG, Luis Enrique. Keputusan-keputusan yang diambil oleh Enrique ternyata justru membawa PSG kepada kekalahan yang memalukan di pertandingan tersebut.
Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Arsenal berhasil melumat PSG dengan skor telak, mengapa taktik yang diterapkan oleh Luis Enrique menjadi salah satu penyebab utama kekalahan PSG, serta dampak dari blunder ini bagi perjalanan PSG di Liga Champions musim ini.
Arsenal vs PSG: Sebuah Pertandingan yang Memukau
Pertandingan antara Arsenal dan PSG menjadi salah satu laga yang paling di nantikan di fase grup Liga Champions musim ini. Arsenal yang kini kembali ke Liga Champions setelah beberapa tahun absen, datang dengan kekuatan penuh dan semangat untuk menunjukkan bahwa mereka siap bersaing dengan tim-tim terbaik Eropa. Di sisi lain, PSG juga datang dengan kekuatan bintang yang mentereng, di pimpin oleh Kylian Mbappe dan beberapa pemain bintang lainnya.
Sejak peluit pertama di bunyikan, langsung menunjukkan dominasi mereka. Mikel Arteta, pelatih Arsenal, menerapkan strategi pressing tinggi yang memaksa para pemain PSG melakukan kesalahan di daerah pertahanan mereka sendiri. Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, dan Martin Ødegaard menjadi sosok kunci dalam serangan Arsenal, terus menerus memberikan tekanan kepada pertahanan PSG yang tampak kewalahan. Arsenal berhasil membuka skor di menit ke-15 melalui Gabriel Jesus yang memanfaatkan kesalahan fatal dari Marquinhos, yang kehilangan bola di dekat kotak penalti.
Setelah gol pertama itu, Arsenal tidak berhenti menyerang dan terus menekan PSG. Pada babak pertama, sudah unggul 2-0 berkat gol dari Bukayo Saka. Gol ini kembali terjadi akibat kesalahan dalam organisasi pertahanan PSG, di mana para pemain belakang tidak berada pada posisi yang seharusnya, membiarkan Saka dengan mudah masuk ke kotak penalti dan menaklukkan kiper Gianluigi Donnarumma.
Babak kedua pun tak jauh berbeda. Arsenal melanjutkan dominasi mereka dan berhasil menambah dua gol lagi. Martin Ødegaard dan Thomas Partey mencatatkan nama mereka di papan skor, memastikan kemenangan Arsenal dengan skor telak 4-0. Bagi Arsenal, kemenangan ini menjadi bukti bahwa mereka benar-benar sudah kembali sebagai salah satu tim elit Eropa. Namun, bagi PSG, kekalahan ini menjadi bukti bahwa ada masalah besar dalam taktik yang di terapkan oleh Luis Enrique.
Baca Juga :
Blunder Luis Enrique: Apa yang Salah?
Banyak pihak yang menilai bahwa kekalahan PSG ini tidak lepas dari kesalahan strategi yang di lakukan oleh Luis Enrique. Ada beberapa blunder besar yang di lakukan oleh Enrique yang berdampak langsung pada performa PSG di pertandingan ini.
-
Formasi dan Pemilihan Pemain yang Keliru
Luis Enrique memilih untuk memainkan formasi 4-3-3 dengan memainkan pemain-pemain yang mungkin tidak berada dalam kondisi terbaik mereka. Salah satu keputusan yang paling di sorot adalah menempatkan beberapa pemain yang baru saja pulih dari cedera di posisi yang sangat krusial. Sergio Ramos yang sebenarnya masih dalam masa pemulihan cedera di paksa tampil sejak awal, dan terlihat jelas bahwa ia tidak berada dalam kondisi yang fit. Kehadirannya di lini pertahanan tidak memberikan stabilitas yang di harapkan, dan justru menjadi celah yang di manfaatkan oleh Arsenal.
Selain itu, Enrique juga memilih untuk memasang Marco Verratti di posisi yang lebih dalam. Padahal Verratti di kenal lebih efektif ketika di beri kebebasan untuk membantu serangan. Akibatnya, lini tengah PSG terlihat kurang kreatif dan tidak mampu mengimbangi agresivitas lini tengah Arsenal yang di pimpin oleh Ødegaard dan Partey.
-
Kegagalan Beradaptasi dengan Pressing Tinggi Arsenal
Salah satu blunder terbesar Enrique adalah kegagalannya dalam beradaptasi dengan pressing tinggi yang di terapkan oleh Arsenal. Sejak awal pertandingan, jelas bahwa Arsenal akan menggunakan pressing sebagai senjata utama untuk merebut bola di area pertahanan PSG. Namun, Enrique tampak tidak memberikan instruksi yang cukup jelas kepada para pemain PSG tentang bagaimana menghadapi pressing tersebut.
Para pemain belakang PSG. Terutama Marquinhos dan Ramos. Kerap kali kehilangan bola karena terlalu lama menahan bola atau mencoba memainkan bola dari belakang tanpa opsi yang jelas. Luis Enrique sepertinya tidak mengantisipasi betapa agresifnya Arsenal dalam menekan, sehingga para pemain PSG tampak bingung dan sering kehilangan penguasaan bola di area yang berbahaya. Blunder ini memberikan banyak peluang bagi Arsenal untuk menciptakan situasi mencetak gol, yang pada akhirnya berhasil mereka konversi menjadi gol.
-
Terlalu Bergantung pada Kylian Mbappe
Luis Enrique tampaknya terlalu bergantung pada kemampuan individu Kylian Mbappe untuk menciptakan peluang bagi PSG. Meskipun Mbappe adalah salah satu pemain terbaik di dunia, ketergantungan berlebihan pada satu pemain jelas bukan strategi yang efektif. Terutama ketika menghadapi tim seperti Arsenal yang memiliki kualitas kolektif sangat baik.
Dalam pertandingan ini, Arsenal tampaknya sangat siap menghadapi Mbappe. Dengan bek-bek mereka memberikan penjagaan ketat dan memaksa Mbappe bermain lebih dalam, jauh dari zona berbahaya. Ketika Mbappe tidak bisa memainkan perannya dengan efektif, PSG tampak kehabisan ide di lini depan. Luis Enrique seharusnya memiliki rencana cadangan yang lebih matang. Tetapi terlihat jelas bahwa PSG tidak memiliki opsi lain yang bisa di andalkan selain Mbappe.