Mourinho Akui Sempat Khawatir Inter Raih Treble: “Itu Milik Saya!”

Mourinho

livescoreasianbookie – Nama José Mourinho dan Inter Milan akan selalu terikat oleh sejarah luar biasa yang terjadi pada tahun 2010. Kala itu, pelatih asal Portugal tersebut membawa Nerazzurri menjuarai Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions dalam satu musim — sebuah prestasi monumental yang menjadikan Inter klub Italia pertama yang meraih treble winners.

Namun, lebih dari satu dekade setelahnya, Mourinho mengungkapkan bahwa ia sempat “khawatir” rekor bersejarah itu akan tersaingi. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan media Portugal, mantan pelatih Real Madrid dan Manchester United itu mengaku menyaksikan kiprah Inter Milan di musim 2022/23 dengan perasaan campur aduk.

“Saya sangat bangga dengan apa yang kami capai di 2010. Tapi saya tidak akan munafik. Tahun lalu saya sempat khawatir mereka akan mengulang treble itu. Dan dalam hati saya berkata: ‘Tidak, treble itu milik saya!’” ujar Mourinho sambil tersenyum.

livescoreasianbookie

Inter Hampir Ulangi Sejarah

Pada musim 2022/23, Inter Milan di bawah asuhan Simone Inzaghi tampil mengejutkan. Meskipun sempat tampil inkonsisten di Serie A, mereka justru menampilkan performa luar biasa di Liga Champions. Inter menyingkirkan Porto, Benfica, dan AC Milan dalam perjalanan menuju final Liga Champions di Istanbul.

Pada saat bersamaan, Inter juga berhasil menjuarai Coppa Italia dan Supercoppa Italiana, serta finish di empat besar Serie A. Jika berhasil mengalahkan Manchester City di final Liga Champions, maka mereka akan menyamai pencapaian Mourinho — bahkan melampauinya secara teknis, dengan empat trofi dalam semusim.

Namun, Inter akhirnya kalah tipis 1-0 oleh Manchester City lewat gol Rodri. Kekalahan itu menyelamatkan status “treble eksklusif” Mourinho bersama Inter Milan.

“Waktu itu saya duduk menonton laga final. Bukan hanya sebagai fans sepak bola, tapi juga sebagai bagian dari sejarah Inter. Saya ingin mereka menang, tapi saya juga… sedikit egois. Treble itu adalah sesuatu yang sangat personal bagi saya,” ucap Mourinho, jujur.

Baca Juga :

Treble yang Mengubah Karier Mourinho

Treble musim 2009/10 bukan hanya prestasi besar bagi Inter, tetapi juga tonggak utama dalam karier José Mourinho. Di musim tersebut, Inter tampil dominan di Serie A, menaklukkan AS Roma di final Coppa Italia, dan mencapai puncaknya dengan kemenangan 2-0 atas Bayern Munich di final Liga Champions yang digelar di Madrid.

Dua gol Diego Milito dalam pertandingan itu menjadikan Inter sebagai klub Italia pertama dan satu-satunya (hingga saat ini) yang memenangkan tiga gelar mayor dalam satu musim. Berita bola Mourinho pun segera disebut sebagai pelatih terbaik dunia saat itu.

Beberapa hari setelah kemenangan tersebut, Mourinho mengumumkan kepergiannya dari Inter dan bergabung dengan Real Madrid. Momen emosional ketika ia menangis di pelukan Marco Materazzi di parkiran Santiago Bernabéu menjadi salah satu gambar paling ikonik dalam sejarah sepak bola modern.

“Treble Itu Bukan Sekadar Tiga Gelar”

Dalam wawancara yang sama, Mourinho menjelaskan bahwa makna treble bukan hanya sekadar soal jumlah trofi.

“Banyak yang bilang itu hanya tiga gelar. Tapi tidak sesederhana itu. Itu perjuangan mental, fisik, dan emosional selama 10 bulan. Itu tentang tim yang bersatu, fans yang percaya, dan klub yang rela memberikan segalanya. Kami bukan favorit, tapi kami bertarung seperti gladiator.”

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan Inter waktu itu menjadi simbol dari era keemasan sepak bola Italia, yang kini tengah berusaha bangkit kembali.

“Treble itu adalah puncak dari gaya bermain pragmatis, tapi juga elegan. Kami tahu cara bertahan, tapi juga menyerang dengan tajam. Itulah Inter saya.”

Relasi Mourinho dan Inter: Tak Pernah Pudar

Meski sudah lama meninggalkan klub, hubungan Mourinho dan Inter Milan tetap hangat. Para fans masih menyebutnya sebagai “Il Speciale”, dan beberapa pemain Inter dari generasi 2010 seperti Javier Zanetti, Esteban Cambiasso, dan Wesley Sneijder kerap memuji Mourinho sebagai pelatih terbaik yang pernah mereka miliki.

“Saya tidak pernah merasa menjadi mantan pelatih Inter. Saya selalu merasa menjadi bagian dari keluarga itu. Bahkan ketika saya melatih Roma dan menghadapi Inter, saya tetap punya rasa hormat yang besar. Emosi saya bercampur,” jelas Mourinho.

Simone Inzaghi dan Inter Era Baru

Menariknya, Mourinho juga memberikan pujian kepada Simone Inzaghi, pelatih Inter saat ini. Ia menyebut Inzaghi telah membawa Inter kembali ke panggung Eropa dengan cara yang patut dihargai.

“Simone sudah melakukan pekerjaan luar biasa. Mereka sampai ke final Liga Champions — itu bukan hal mudah. Saya sangat menghormatinya. Tapi… saya tetap senang treble itu tidak tersentuh,” katanya setengah bercanda.

Mourinho bahkan menyarankan Inter untuk terus memperkuat tim dan menjaga filosofi permainan yang solid namun fleksibel. Ia percaya bahwa dengan dukungan yang tepat, klub bisa kembali bersaing di puncak Eropa dalam waktu dekat.

Treble Milik Mourinho, Tapi Inter Tetap di Hati

José Mourinho dikenal sebagai sosok penuh emosi dan loyalitas tinggi kepada klub-klub yang pernah ia latih. Meski dikenal kontroversial, ucapannya tentang “treble milik saya” bukan sekadar egoisme, tapi cerminan betapa pentingnya momen itu dalam hidup dan kariernya.

Ia tidak menutupi kebanggaannya, bahkan rasa cemasnya ketika Inter nyaris mengulang sejarah. Tapi lebih dari itu, Mourinho tetap menaruh hormat dan cinta pada Inter — klub yang membawanya ke puncak karier dan membuat namanya abadi dalam sejarah sepak bola.

“Treble itu milik saya, milik tim saya, dan milik Inter tahun 2010. Tidak ada yang bisa mengambilnya. Tapi jika suatu hari ada yang menyamai, saya akan tetap bangga… selama itu bukan lebih baik,” tutupnya sambil tertawa.

Danang Arianto adalah seorang insinyur sipil yang memiliki keahlian dan pengalaman luas dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek infrastruktur. Dengan latar belakang pendidikan yang kuat di bidang teknik sipil, Danang telah berkontribusi pada berbagai proyek besar di Indonesia, menjadikannya salah satu profesional yang diakui di bidangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *