livescoreasianbookie.com Lisbon, 15 Oktober 2025 — Malam gemilang kembali menyapa Estádio da Luz.
Portugal tampil impresif dengan kemenangan 3–1 atas Hongaria dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Eropa (Grup D).
Di usia 40 tahun, Cristiano Ronaldo kembali mencetak gol dan menjadi simbol konsistensi Seleção das Quinas.
Laga ini bukan sekadar kemenangan rutin.
Bagi pelatih Roberto Martínez, ini adalah ujian sistem baru berbasis penguasaan bola cepat dan fleksibilitas posisi, menghadapi lawan yang terkenal solid secara defensif.
Bagi Hongaria, hasil ini menunjukkan mereka belum menyerah dalam perburuan tiket playoff — meski harus mengakui keunggulan kelas dunia tim tuan rumah.
Latar & Konteks: Portugal di Jalur Mulus
Dominasi Grup D
Portugal datang ke pertandingan ini dengan rekor sempurna: enam kemenangan dari enam laga, mencetak 21 gol dan hanya kebobolan satu.
Mereka duduk di puncak klasemen Grup D bersama Turki, Bosnia, Islandia, dan Hongaria.
Bagi Roberto Martínez, misi utamanya jelas — menjaga momentum agar lolos ke Piala Dunia 2026 dengan rekor bersih.
Sementara Hongaria berada di posisi ketiga dengan ambisi mempertahankan peluang playoff.
Pelatih Marco Rossi menurunkan formasi bertahan 5-3-2 dengan andalan Dominik Szoboszlai dan Barnabás Varga untuk serangan balik cepat.
Faktor Ronaldo & Regenerasi
Menariknya, Ronaldo tetap jadi starter di usia 40 tahun. Martínez menegaskan sebelum laga:
“Selama ia fit dan lapar, dia tetap bagian penting dari tim ini.”
Di sisi lain, generasi baru seperti Rafael Leão, Vitinha, dan João Neves juga tampil. Ini menjadikan Portugal tim dengan keseimbangan antara pengalaman dan masa depan.
Babak Pertama: Tekanan Tinggi dan Gol Cepat
Portugal langsung tampil agresif sejak menit pertama.
Formasi 4-2-3-1 dengan Bruno Fernandes di belakang Ronaldo membuat permainan mereka mengalir.
Menit ke-10, peluang pertama datang lewat kombinasi cepat Leão dan Fernandes. Bola umpan silang mendatar disambar Ronaldo, tapi ditepis kiper Dénes Dibusz.
Empat menit kemudian, peluang itu terbayar.
Dari umpan terobosan Bernardo Silva, Ronaldo lepas dari jebakan offside dan menembak keras ke tiang jauh.
Gol! Portugal unggul 1-0.
Sorak sorai 65 ribu penonton di Estádio da Luz menggema.
Ronaldo merayakan golnya dengan gaya khas “Siuuu!” yang mengguncang stadion — simbol bahwa sang legenda belum selesai.
Setelah gol pertama, permainan Portugal semakin cair. Hongaria kesulitan keluar dari tekanan.
Menit ke-26, Rafael Leão hampir menggandakan skor lewat sepakan jarak jauh yang membentur mistar.
Namun Hongaria sempat membuat kejutan di menit ke-34.
Lewat serangan balik cepat, Szoboszlai mengirim bola terobosan untuk Varga, yang menaklukkan Diogo Costa dengan chip halus.
Skor menjadi 1-1 — suntikan semangat bagi tim tamu.
Menjelang babak pertama berakhir, Bruno Fernandes mengembalikan keunggulan.
Memanfaatkan bola liar hasil crossing Cancelo, ia melepaskan tembakan first-time ke pojok atas gawang.
Gol indah! Portugal kembali memimpin 2-1 di menit ke-43.
Babak pertama ditutup dengan keunggulan Portugal 2-1.
Baca juga tentang :
- Meksiko vs Kolombia: Colombianos Hantam El Tri 4-0 dalam Pertandingan Persahabatan
- Wales vs Belgia: De Bruyne Ganda Penalti & Balasan Wales Tak Cukup
Babak Kedua: Portugal Mengontrol, Leão Menutup Kemenangan
Hongaria mencoba menekan di awal babak kedua dengan pressing tinggi.
Namun Portugal terlalu tenang menghadapi tekanan tersebut.
Vitinha dan João Neves menjaga sirkulasi bola dengan rapi, membuat lini tengah Hongaria kesulitan merebut bola.
Menit ke-58, peluang emas datang dari Rafael Leão.
Setelah menerima umpan Fernandes, ia menggiring bola melewati dua bek dan menembakkan bola ke arah pojok bawah.
Sayang, bola masih melebar tipis.
Leão akhirnya menebus kegagalannya di menit ke-72.
Berawal dari kombinasi Ronaldo dan Bruno di tepi kotak penalti, bola dialirkan ke sisi kiri.
Leão menusuk cepat dan menembakkan bola keras dengan kaki kanan — gol ketiga Portugal!
3-1, dan Hongaria tampak kehilangan momentum.
Martínez kemudian memasukkan João Félix dan Gonçalo Ramos untuk menjaga tempo.
Portugal mengendalikan permainan dengan passing-possession hingga peluit akhir.
Mereka menutup laga dengan dominasi 65% penguasaan bola dan 19 tembakan ke arah gawang.
Statistik Pertandingan
Statistik | Portugal | Hongaria |
---|---|---|
Skor akhir | 3 | 1 |
Gol | Ronaldo (14’), Fernandes (43’), Leão (72’) | Varga (34’) |
Penguasaan bola | 65 % | 35 % |
Tembakan total | 19 | 7 |
Tembakan tepat sasaran | 9 | 3 |
Kartu kuning | 1 | 2 |
Pelanggaran | 8 | 15 |
Corner kick | 8 | 3 |
Akurasi umpan | 89 % | 77 % |
Dominasi Portugal terlihat jelas dari semua aspek statistik.
Hongaria memang sempat membalas, tapi secara kualitas permainan, Portugal berada di level berbeda.
Analisis Taktis
Portugal: Sistem Fleksibel Martínez
Roberto Martínez kembali menegaskan identitasnya: permainan progresif berbasis kontrol bola dan rotasi posisi.
Dalam sistem 4-2-3-1, Portugal bisa berubah menjadi 3-4-3 ketika menyerang, dengan Cancelo naik ke lini tengah.
Fernandes diberi kebebasan bergerak di belakang Ronaldo, sementara Leão jadi outlet utama di sisi kiri.
Peran Ronaldo tidak sekadar pencetak gol — ia juga menjadi focal point untuk menarik perhatian bek lawan, membuka ruang bagi gelandang menyerang.
Kerja sama trio Bruno–Bernardo–Leão jadi kunci dalam membongkar blok rendah Hongaria.
Di sisi defensif, Portugal tampak solid. Dias dan Inácio menjaga kedalaman dengan disiplin, sementara Diogo Costa sigap menghadapi bola-bola crossing.
Hongaria: Disiplin tapi Kurang Efektif
Marco Rossi menyiapkan formasi 5-3-2 yang padat, mengandalkan Szoboszlai untuk transisi cepat.
Strategi ini sempat efektif, terutama pada momen gol Varga.
Namun ketika tertinggal, mereka kesulitan keluar dari tekanan — jarak antarlini terlalu jauh dan serangan balik kehilangan presisi.
Satu catatan positif adalah performa kiper Dénes Dibusz yang beberapa kali menyelamatkan peluang emas, mencegah skor menjadi lebih besar.
Komentar Pasca Pertandingan
Roberto Martínez (Pelatih Portugal):
“Kami bermain sangat baik, mengontrol tempo, dan menciptakan banyak peluang. Saya bangga pada bagaimana tim menjaga fokus, bahkan setelah kebobolan.”
Marco Rossi (Pelatih Hongaria):
“Kami tahu Portugal sangat kuat. Kami punya momen bagus, tapi mereka lebih efisien. Kami masih punya peluang di pertandingan berikutnya.”
Cristiano Ronaldo:
“Saya masih menikmati setiap pertandingan. Selama saya bisa membantu tim, saya akan terus bermain dan mencetak gol.”
Bruno Fernandes:
“Kami tidak hanya menang, tapi menunjukkan karakter. Kami ingin mempertahankan rekor sempurna sampai kualifikasi berakhir.”
Atmosfer di Estádio da Luz
Estádio da Luz malam itu seperti lautan merah.
65 ribu penonton menyanyikan lagu kebangsaan dengan lantang.
Setiap sentuhan Ronaldo disambut sorakan “Siuuu!” — atmosfer klasik yang selalu menjadi ciri khas Portugal di kandang.
Penonton juga memberi tepuk tangan panjang kepada Hongaria usai laga — apresiasi atas permainan fair play dan perjuangan mereka.
Implikasi terhadap Klasemen Grup D
Kemenangan ini membuat Portugal kukuh di puncak klasemen dengan 21 poin dari 7 pertandingan.
Mereka hampir pasti lolos ke Piala Dunia 2026 jika menang satu laga lagi.
Sementara Hongaria tetap di posisi ketiga dengan 10 poin, tertinggal dari Turki (14 poin).
Pos | Tim | Main | M | S | K | Gol | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Portugal | 7 | 7 | 0 | 0 | 24–2 | 21 |
2 | Turki | 7 | 4 | 2 | 1 | 13–6 | 14 |
3 | Hongaria | 7 | 3 | 1 | 3 | 10–12 | 10 |
4 | Bosnia | 7 | 2 | 2 | 3 | 8–11 | 8 |
5 | Islandia | 7 | 0 | 1 | 6 | 3–17 | 1 |
Perspektif Redaksi: Portugal di Era Transisi Emas
Portugal kini berada dalam fase emas — transisi dari generasi Ronaldo ke generasi baru yang matang.
Jika pada era 2016 mereka dikenal defensif, kini di bawah Martínez, permainan mereka jauh lebih cair dan menyerang.
Kekuatan terbesar tim ini bukan hanya individu, tapi kedalaman skuad:
-
Leão dan Félix memberi kecepatan.
-
Fernandes dan Vitinha memberi kreativitas.
-
Ruben Dias, Palhinha, dan Costa menjaga keseimbangan.
Brasil dan Prancis mungkin masih favorit global, tapi Portugal kini sejajar dalam hal kualitas dan kedewasaan bermain.
Sementara itu, Hongaria patut dihormati — meski kalah, mereka tetap menunjukkan semangat yang membuat mereka diperhitungkan di Eropa Tengah.
Statistik Tambahan Menarik
-
Cristiano Ronaldo kini mencetak 130 gol internasional — memperpanjang rekor dunia.
-
Portugal memperpanjang rekor tak terkalahkan di kandang menjadi 18 pertandingan sejak 2021.
-
Rafael Leão mencatat kecepatan lari tertinggi di laga ini: 34,1 km/jam.
-
Bruno Fernandes jadi pemain dengan jumlah chances created terbanyak (5 peluang).
Jadwal Berikutnya
Portugal akan menghadapi Bosnia & Herzegovina di laga tandang berikutnya pada 18 November 2025.
Sementara Hongaria akan menjamu Turki — laga hidup-mati yang akan menentukan siapa yang merebut tiket playoff.
Martínez berencana melakukan rotasi, memberi kesempatan pada pemain muda seperti João Félix, Otávio, dan Nuno Mendes.
Namun ia menegaskan:
“Tidak ada rotasi untuk menurunkan kualitas — kami ingin menyelesaikan kualifikasi dengan rekor sempurna.”
Pertandingan Portugal vs Hongaria 3–1 di Lisbon memperlihatkan dua hal penting:
bahwa Portugal kini tampil sebagai tim kolektif yang matang, dan bahwa Cristiano Ronaldo masih punya cerita untuk ditulis.
Hongaria kalah, tapi tidak menyerah.
Mereka memberi perlawanan gigih, menunjukkan bahwa sepak bola Eropa Tengah terus berkembang.
Namun malam ini milik Portugal.
Gol-gol indah, kerja sama elegan, dan aura klasik Estádio da Luz membuat publik percaya:
Seleção das Quinas siap menuju Piala Dunia 2026 bukan hanya sebagai peserta, tapi sebagai kandidat juara sejati.