livescoreasianbookie.com – Prancis menegaskan dominasinya di Grup D kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan mengalahkan Azerbaijan 3-0 di Parc des Princes, Jumat malam (10 Oktober 2025). Dalam laga yang penuh tekanan—apalagi dengan cedera yang membayang—Les Bleus tetap menunjukkan kualitas dan ambisi mereka di pentas internasional.
Pertandingan ini menjadi momen penting: Prancis memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka dalam laga kualifikasi besar menjadi 26 pertandingan, sekaligus mengukuhkan posisi di puncak klasemen Grup D. Sementara Azerbaijan masih berjuang di dasar klasemen, menghadapi tantangan besar menghadapi rival sekelas Prancis.
Latar & Konteks Grup D Kualifikasi
Format dan Tantangan Grup D
Grup D dalam babak kualifikasi UEFA untuk Piala Dunia 2026 diisi oleh empat tim: Prancis, Ukraina, Islandia, dan Azerbaijan. Hanya juara grup yang otomatis lolos ke putaran final, sedangkan posisi runner-up akan lanjut ke babak play-off.
Dengan ambisi besar yang diemban, setiap pertandingan di grup ini sangat krusial. Untuk Prancis, reputasi sebagai kekuatan berat sepak bola Eropa menjadi beban sekaligus motivasi. Sedangkan untuk Azerbaijan, tiap laga adalah kesempatan untuk mencuri poin dan memperbaiki citra di kancah Eropa.
Rivalitas Historis yang Jarang Terjadi
Meski tidak sering bertemu di level resmi, Prancis pernah menghancurkan Azerbaijan 10-0 pada babak kualifikasi Euro 1996 — kemenangan terbesar dalam sejarah tim Prancis hingga saat itu. Namun di era modern, pertemuan antara kedua tim cenderung lebih seimbang dalam hal mental dan persiapan.
Jalannya Pertandingan: Sorotan & Momen Kunci
Babak Pertama: Tensi Tinggi & Gol Mbappé
Laga dibuka dengan tempo lambat: Azerbaijan bermain rapat dan bertahan dengan disiplin, sementara Prancis kesulitan membongkar skema pertahanan lawan. Namun tepat di pengujung babak pertama, Kylian Mbappé membobol gawang setelah melewati pertahanan dan melepaskan tembakan rendah. Gol itu lahir pada menit +2 babak pertama.
Sebelum gol itu, usaha Prancis cukup intens — peluang dari Malo Gusto dan Ekitiké sempat mengancam, tetapi tak menemui sasaran. Azerbaijan pun tak menyerah pasif; mereka sesekali mencoba pressing dan serangan balik di zona lemah pertahanan Prancis.
Babak Kedua: Menang dengan Ketajaman & Pemulihan
Memasuki babak kedua, Prancis mulai menemukan ritme lebih baik. Rabiot menggandakan keunggulan lewat sundulan dari umpan Mbappé, sekitar menit ke-69. Dan momentum benar-benar berpihak ke tuan rumah ketika Florian Thauvin, yang masuk menggantikan Mbappé di menit ke-83 akibat cedera, mencetak gol ketiga lewat sontekan kaki terakhirnya saat laga memasuki menit 84.
Meskipun Azerbaijan mencoba membalas, mereka gagal menekan secara signifikan. Prancis pun menjaga kestabilan lini belakang dan akhirnya menutup laga tanpa kebobolan — 3-0 kemenangan meyakinkan.
Fakta & Statistik Pendukung
Aspek | Prancis | Azerbaijan |
---|---|---|
Kepemilikan bola | ± 77 % | ± 23 % |
Total tembakan | 33 | 1 |
Tembakan tepat sasaran | 9 | 0 |
Umpan sukses / total | 650 / 718 (≈ 91 %) | 224 / (≈ 67 %) |
Kartu kuning | 1 | 2 |
Dari statistik itu terlihat dominasi total Prancis — bukan hanya dalam penguasaan bola, tetapi juga efektivitas di depan gawang. Azerbaijan memang berdisiplin, tetapi minimnya peluang nyata menjadi masalah besar dalam menghadapi tim elite semacam Les Bleus.
Analisis & Dampak Kemenangan
Keunggulan Strategi
Pelatih Didier Deschamps tampak menyiapkan timnya untuk sedikit kesabaran di awal dan mematikan lawan lewat umpan silang dan penetrasi sayap. Pilihan formasi 4-4-2 memberi fleksibilitas ofensif tanpa mengorbankan stabilitas lini tengah — terutama dengan pemain sayap seperti Michael Olise dan Coman.
Masalah yang disorot Deschamps sendiri adalah gerakan bola yang terlalu datar dan lambat selama babak pertama — semacam “tunggu gol datang sendiri” — dan itu harus dibenahi agar Prancis bisa lebih efektif di pertandingan selanjutnya.
Implikasi Klasemen & Moral Tim
Dengan kemenangan ini, Prancis mengantungi 9 poin dari 3 laga (W3, D0) dan memimpin puncak Grup D. Mereka semakin dekat ke otomatisasi tiket ke putaran final Piala Dunia.
Mental tim pun diperkuat: mencetak gol lewat pemain utama (Mbappé, Rabiot) sekaligus pemain cadangan (Thauvin) menunjukkan bahwa Prancis tidak terlalu bergantung pada satu sosok. Namun, cedera Mbappé menjadi catatan penting yang harus diantisipasi jelang laga-laga selanjutnya.
Untuk Azerbaijan, situasi menjadi semakin rumit. Dengan 1 poin (hasil seri sebelumnya) dan posisi dasar grup, mereka harus menang atau setidaknya seri melawan tim lain seperti Ukraina atau Islandia untuk menjaga asa lolos.
Reaksi Publik & Pandangan Pakar
Selepas laga, Deschamps mengakui bahwa performa Prancis belum sempurna: “Kita dapat hasil yang diinginkan, tetapi performa — terutama di babak pertama — kurang memuaskan.”
Publik Prancis menyorot kebugaran Mbappé; banyak yang berharap itu bukan cedera serius. Tapi pula disambut positif bahwa Thauvin bisa menjawab kepercayaan dalam waktu singkat. Penulis sepak bola di media Prancis memuji kedalaman skuad: “Bukan cuma pemain inti yang bisa diandalkan — cadangan juga siap menjawab panggilan.”
Sementara di Azerbaijan, kritik mengalir ke lini ofensif yang sangat hambar. Beberapa analis menilai bahwa pelatih Ayxan Abbasov perlu mengevaluasi pola serangan, terutama bagaimana untuk membuka pertahanan rapat tim-tim besar seperti Prancis.
Baca juga tentang :
- Iraq vs Indonesia: Laga Penentuan di Jeddah untuk Langkah Menuju Piala Dunia 2026
- Malta vs Belanda: Siapa Unggul dalam Duel Eropa Klasik?
Prediksi & Prospek ke Depan
Untuk Prancis
-
Laga berikutnya melawan Islandia akan sangat krusial untuk memastikan tiket otomatis.
-
Cedera Mbappé harus ditangani hati-hati; ketergantungan terhadap dia tetap besar, tetapi harus ada opsi lain bila pemain inti tak bisa dimainkan.
-
Konsistensi performa (terutama di babak awal) perlu diperbaiki agar tidak mudah ditekan tim lawan.
Untuk Azerbaijan
-
Mereka harus memaksimalkan laga kandang — setiap poin akan sangat berharga.
-
Mencoba strategi lebih agresif (setidaknya di fase transisi) agar tidak selalu tertekan.
-
Memaksimalkan keunggulan fisik atau aspek stamina di menit akhir bisa jadi kunci mencuri poin.
Kemenangan Prancis vs Azerbaijan 3-0 bukan sekadar angka — ini pengingat bahwa Les Bleus masih berada di atas radar dunia sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan di Eropa. Gol Mbappé, kontribusi Rabiot, dan selipan gol Thauvin memberi gambaran bahwa skuad ini tidak hanya dalam performa terbaik, tetapi juga dalam kedalaman dan kesiapan mental.
Bagi Azerbaijan, pertandingan ini menyisakan pelajaran keras: menghadapi tim elit butuh ambisi ofensif, kesabaran, dan keberanian. Mereka masih punya peluang, tetapi margin kesalahan menjadi makin tipis.