Danang Arianto
livescoreasianbookie – Ruud van Nistelrooy, mantan striker top Manchester United dan Real Madrid, baru-baru ini mengejutkan banyak pihak dengan kabar bahwa dirinya hampir bergabung dengan Leicester City pada masa akhir karirnya sebagai pemain. Namun, yang lebih mengejutkan adalah keterlibatan seorang bos Chelsea dalam meyakinkan Van Nistelrooy untuk mengambil keputusan tersebut. Kisah ini menjadi topik hangat di dunia sepak bola dan memunculkan berbagai spekulasi tentang hubungan di balik layar antara klub dan individu terkenal di Premier League.
Misteri Peran Bos Chelsea
Dalam wawancara eksklusif dengan salah satu media olahraga ternama, Van Nistelrooy mengungkapkan bahwa tawaran dari Leicester City datang pada saat dirinya tengah mempertimbangkan langkah berikutnya di penghujung karier. Saat itu, ia tengah bermain untuk Hamburg di Bundesliga, tetapi merasa tertarik untuk kembali ke Inggris, tempat ia pernah mencapai puncak kariernya bersama Manchester United.
Menurut Van Nistelrooy, seseorang yang memiliki hubungan dengan Chelsea memberikan dorongan besar baginya untuk mempertimbangkan tawaran dari Leicester. “Ada seorang bos di Chelsea yang berbicara kepada saya tentang bagaimana Premier League selalu menjadi tempat yang spesial bagi pemain seperti saya. Dia mengatakan bahwa Leicester akan menjadi proyek yang menarik untuk saya ikuti,” kata Van Nistelrooy.
Namun, identitas pasti sosok ini masih menjadi misteri. Banyak pihak menduga bahwa orang tersebut adalah salah satu petinggi Chelsea yang memiliki hubungan dekat dengan Van Nistelrooy, baik secara profesional maupun pribadi.
Leicester City: Proyek Menarik yang Gagal Terwujud
Leicester City pada masa itu memang sedang mencoba memperkuat skuad mereka untuk kembali bersaing di Premier League. Klub yang dikenal sebagai “The Foxes” sedang membangun fondasi dengan merekrut pemain berpengalaman untuk membantu para pemain muda berkembang. Van Nistelrooy, dengan rekam jejaknya sebagai salah satu pencetak gol terbaik di dunia, dianggap sebagai tambahan yang sempurna.
Namun, meski sempat mempertimbangkan tawaran tersebut, Van Nistelrooy akhirnya memutuskan untuk tidak bergabung dengan Leicester City. Dalam wawancara tersebut, ia menyebut bahwa salah satu alasan utama adalah kondisi fisiknya yang tidak lagi mendukung untuk bermain di level intensitas Premier League.
“Saya merasa sangat terhormat dengan tawaran itu, tetapi saya harus realistis. Tubuh saya tidak lagi mampu bermain di Premier League, yang membutuhkan kebugaran fisik dan mental yang luar biasa. Itu adalah keputusan yang sulit, tetapi saya rasa itu yang terbaik untuk semua pihak,” ujar Van Nistelrooy.
Baca Juga :
-
Pulih dari Cedera, Ronald Araujo Selangkah Lagi Comeback Bersama Barcelona
-
Prediksi Legenda Man United Soal Laga Liverpool vs Manchester City: The Reds Bakal Menang
Peran Premier League dalam Karier Van Nistelrooy
Van Nistelrooy adalah nama besar di Premier League, terutama karena pencapaiannya bersama Manchester United dari 2001 hingga 2006. Selama lima musim di Old Trafford, ia mencetak 150 gol dalam 219 pertandingan di semua kompetisi, menjadikannya salah satu striker paling mematikan di eranya. Ia di kenal karena insting mencetak gol yang tajam, penyelesaian klinis, dan kemampuan membaca permainan.
Bagi Van Nistelrooy, Premier League bukan hanya sekadar liga tempat ia bermain, tetapi juga rumah kedua yang membantunya mencapai puncak karier. “Premier League selalu menjadi bagian besar dalam hidup saya. Pengalaman bermain di sini sangat luar biasa, dan saya merasa sangat di hormati oleh para fans dan klub,” ungkapannya.
Keinginan Leicester untuk membawanya kembali ke Inggris tentu menjadi bukti bagaimana pengaruh Van Nistelrooy tetap terasa, bahkan setelah bertahun-tahun meninggalkan liga tersebut.
Spekulasi Mengenai Bos Chelsea
Keterlibatan seorang bos Chelsea dalam saga ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan penggemar dan media. Siapakah sosok ini? Ada beberapa teori yang muncul:
- Roman Abramovich
Sebagai pemilik Chelsea selama dua dekade terakhir, Abramovich di kenal memiliki pengaruh besar di balik layar. Meski jarang terlibat langsung dalam transfer pemain, ada kemungkinan bahwa ia adalah sosok yang berbicara kepada Van Nistelrooy, mengingat ambisinya untuk terus memperkuat koneksi Chelsea dengan pemain-pemain top dunia.
- Petr Cech
Sebagai mantan pemain Chelsea yang kemudian menjadi bagian dari manajemen klub, Petr Cech memiliki hubungan yang baik dengan banyak pemain senior. Cech juga di kenal sebagai sosok yang di hormati di Premier League dan mungkin memiliki alasan untuk mendorong Van Nistelrooy kembali ke Inggris.
- Jose Mourinho
Nama Jose Mourinho juga mencuat dalam spekulasi ini. Sebagai manajer Chelsea dalam dua periode yang berbeda, Mourinho memiliki reputasi sebagai salah satu pelatih terbaik dunia. Ia mungkin menjadi sosok yang meyakinkan Van Nistelrooy untuk mempertimbangkan Leicester City, mengingat hubungannya yang baik dengan banyak pemain top.
Dampak yang Tak Pernah Terjadi
Jika Van Nistelrooy bergabung dengan Leicester City, skenario yang terjadi di Premier League mungkin akan sangat berbeda. Kehadiran striker sekaliber dirinya akan memberikan dimensi baru bagi Leicester dalam membangun skuad mereka. Pengalaman dan kualitas Van Nistelrooy bisa menjadi mentor bagi pemain muda, sekaligus meningkatkan daya saing Leicester di liga.
Namun, keputusan Van Nistelrooy untuk menolak tawaran tersebut membuat Leicester harus mencari alternatif lain. Pada akhirnya, klub ini tetap berhasil berkembang dan mencapai puncak kejayaan mereka dengan menjuarai Premier League pada musim 2015/2016 di bawah asuhan Claudio Ranieri.
Karier Pasca-Pensiun Van Nistelrooy
Setelah pensiun, Ruud van Nistelrooy melanjutkan karirnya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Ia memulai perjalanannya di akademi PSV Eindhoven dan kemudian mendapatkan promosi sebagai pelatih tim utama. Pengalaman dan wawasan taktis yang ia dapatkan selama bermain di level tertinggi membantu Van Nistelrooy meraih kesuksesan sebagai pelatih muda berbakat.
Banyak yang berpendapat bahwa wawasan Van Nistelrooy sebagai pemain telah memberinya keunggulan dalam memahami kebutuhan tim, terutama di lini serang. Ia juga sering memberikan pengalaman kepada para pemain muda, menanamkan mentalitas juara yang membantunya menjadi salah satu striker terbaik dunia.
