Tumbangnya para pemain saat gelaran Piala Dunia 2022 telah terjadi. Dan para pemain andalan dari banyak negara tak dapat masuk dalam skuad, livescoreasianbookie. Telah diprediksi juga dalam jumlah itu akan semakin bertambah dengan seiring berjalannya turnamen di Qatar.
Dengan minimnya waktu istirahat bagi para pemain yang menjadi faktor utama dalam prediksi tersebut. Adapun beberapa suatu kompetisi yang baru telah berakhir pada 1-2 minggu sebelum ajang gelaran Piala Dunia berlangsung.
Ketatnya dalam jadwal kompetisi juga tak terlepas dari penyelenggaraan di Piala Dunia 2022 yang juga memang digelar pada waktu yang berbeda dari biasanya yang juga telah berlangsung ketika bulan Juni dan juga Juli. Akan tetapi, pada bulan itu Qatar juga justru mengalami cuaca yang panas, sehingga dipindahkan pada bulan November – Desember yang masuk pada musim dingin.
Akan tetapi di Piala Dunia musim dingin pertama tersebut juga telah berdampak pada jalannya sebuah kompetisi sepak bola di Eropa. Dan dalam liga – liga persepakbolaan Eropa juga harus berhenti terlebih dahulu demi sebuah gelaran di Piala Dunia Qatar.
Akibatnya telah membuat resiko dan cedera pemain yang makin meningkat. Dan pada Liga Inggris sendiri telah menjadi sebuah kompetisi yang cukup ekstrim dan terjeda pada tanggal 13 November atau hanya seminggu sebelum Piala Dunia dimulai. Adapun masa jedanya yang paling singkat yaitu 41 hari ( saat Liga Inggris menjadi kompetisi dengan jeda yang tersingkat yaitu 41 hari ) 13 November hingga 26 Desember 2022.
Dan menurut laporan Diario AS, Liga Inggris juga akan dilanjutkan hanya delapan hari setelah final Piala Dunia berlangsung.
Untuk Liga Jerman sendiri terdapat sebuah kompetisi yang telah dimulai cukup lama setelah Piala Dunia. Yaitu Bundesliga akan memulai kembali liganya pada 33 hari setelah final dalam Piala Dunia 2022.
Baca Juga:
- Trent Alexander-Arnold Diragukan di Piala Dunia 2022, Jurgen Klopp Beri Komentar
- James Maddison Terlalu Bagus Untuk Mengabaikan Untuk Squad Piala Dunia Inggris
Sekjen FIFPRO yakni, Jonas Baer Hoffmann mengatakan bahwa menurut dirinya resiko cedera akan lebih tinggi seperti resiko kelelahan selama empat minggu ke depan serta para pemain yang mungkin absen dalam laga – laga penting
Dan kemungkinan terjadinya hal tersebut juga jauh lebih tinggi dari edisi Piala Dunia sebelumnya. Dan kita mungkin masih akan melihat ajang Piala Dunia yang hebat sebab para pemain akan memberikan kerahan atas segala kemampuan, dan beberapa negara juga mungkin akan menampilkan sebuah performa yang cukup luar biasa.
Menurut hasil dari investigasi FIFPRO, selaku asosiasi yang menaungi pemain profesional, adapun sejumlah pemain hanya memiliki waktu persiapan hingga tujuh hari jelang Piala Dunia 2022 serta waktu pemulihan delapan hari setelah turnamen sebelum kompetisi dimulai lagi.
Dan ditambah dengan waktu turnamen pada tengah tahun kompetisi yang membuat resiko cedera pemain tersebut semakin meningkat. Karena masa dalam istirahat pemain menjadi sangat terbatas. Waktu dalam memulihkan diri juga akan menjadi singkat. Dan jangan untuk lupakan juga cuaca panas yang dialami oleh Qatar. jadwal piala dunia
Baer-Hoffmann pun menjelaskan bahwa gambaran besarnya akan meningkatkan resiko maupun kelelahan yang akan mempengaruhi sebuah performa menurut hasil dari penelitian.
Padahal pada edisi – edisi di Piala Dunia yang sebelumnya juga para pemain memiliki waktu sekitar 321 hari sebelum turnamen tersebut dimulai, sehingga memiliki waktu untuk bisa memulihkan diri bila mengalami cedera yang ringan. Waktu istirahat juga seusai turnamen pun sekitar 37 hari lagi.
Tidak Memiliki Banyak Waktu
Darren Burgess yakni seorang konsultan FIFPRO juga mengatakan bahwa jumlah pemain yang absen oleh sebab cedera ringan akan meningkat sebab mereka memang tidak memiliki waktu. Dan sebelumnya, bila seseorang mengalami cedera pada laga terakhir Premier League, maka masih memiliki waktu 35 hari untuk bisa memulihkan cedera sebelum laga pertama dalam Piala Dunia. Dan sekarang juga tak memiliki waktu untuk itu, “ ujar Darren Burgess, yakni seorang konsultan FIFPRO yang telah bekerja di Arsenal.
Sedangkan dari data yang telah ada, Liga Inggris pun merupakan kompetisi yang cukup rentang menimbulkan cedera. Dan situasi ini juga telah membuat klub – klub merugi sampai dengan rata – rata 184 juta poundsterling atau sekitar 3 triliun rupiah.
Liga inggris juga adalah salah satu liga paling baik di dunia dengan jadwal pertandingan yang sangat padat. Dan momentum paling sulit bagi para pemain yaitu saat kompetisi telah memasuki musim dingin. Liga Inggris tak akan libur di moment natal serta tahun baru.
Adapun periode tersebut yang juga telah dikenal sebagai boxing day, dan tim – tim peserta Liga Inggris juga dapat bermain sebanyak tiga hingga empat hari sekali. Terlebih lagi juga Inggris mempunyai satu kompetisi lain yaitu Piala Liga Inggris.
Perusahaan asuransi internasional, yakni Howden seperti yang telah dilansir oleh Daily Mail tanggal 29 September telah mencatat bahwa Liga Inggris adalah sebuah kompetisi dengan jumlah pemain yang memiliki cedera paling tinggi. Dan pada musim lalu, sebuah kalkulasi jumlah pemain yang cedera pada Liga Inggris di sepanjang masa telah tercatat dan berada di angka 1231 kasus.
Chelsea juga telah menjadi klub dengan jumlah pemain cedera paling banyak yaitu 97 kasus. Manchester United juga telah menempati sebuah urutan kedua dengan jumlah sebanyak 81 kasus, Liverpool juga berada dalam urutan ketiga yaitu dengan 80 kasus.
Dan alhasil, klub Liga Inggris harus mengeluarkan suatu biaya besar dalam menangani para pemainnya yang mengalami cedera. Dan mereka juga juga merogoh kocek dalam – dalam demi membiayai operasi para pemain, obat – obatan, kebutuhan selama pemulihan dan masih banyak lainnya.
Manchester United juga telah menjadi tim yang paling merugi sebab banyaknya cedera pemain. Klub Setan Merah tersebut juga harus merogoh kocek sampai dengan 26 juta poundsterling atau setara dengan 427 miliar rupiah untuk mengatasi cedera para pemainnya.