livescoreasianbookie.com São Paulo, 13 Oktober 2025 — Atmosfer malam di Allianz Parque terasa menggelegar.
Di hadapan lebih dari 38.000 pendukungnya, Palmeiras membalikkan keadaan secara dramatis untuk menaklukkan Red Bull Bragantino dengan skor 3–2 dalam lanjutan Campeonato Brasileiro Série A 2025.
Laga ini tak hanya memperpanjang rekor kandang impresif Palmeiras, tapi juga mempertegas status mereka sebagai kandidat kuat juara musim ini.
Sementara Bragantino, yang tampil berani dan sempat unggul, harus pulang tanpa poin meski memberi perlawanan luar biasa.
Pertandingan ini menyuguhkan semua elemen klasik sepak bola Brasil: intensitas tinggi, skill individu brilian, taktik yang berubah-ubah, hingga gol-gol indah yang mengguncang stadion.
Latar & Konteks Pertandingan
Duel Dua Filosofi
Pertemuan Palmeiras vs Bragantino kini bukan sekadar laga antar tim São Paulo, tetapi juga pertarungan dua filosofi sepak bola modern.
Palmeiras, di bawah Abel Ferreira, dikenal dengan gaya permainan vertikal cepat dan pressing tinggi, sementara Bragantino besutan Pedro Caixinha mengandalkan transisi cepat dan lini depan muda yang eksplosif.
Kedua tim juga sama-sama didukung struktur klub kuat:
-
Palmeiras dengan akademi legendarisnya (base da Academia),
-
Bragantino sebagai proyek Red Bull yang menekankan data, sains, dan pengembangan pemain muda.
Sebelum laga ini, Palmeiras duduk di posisi 3 klasemen sementara dengan 54 poin, terpaut 2 dari Flamengo di puncak.
Bragantino ada di peringkat 6 dengan 48 poin, masih dalam perebutan zona Libertadores.
Statistik Sebelum Kick-Off
Tim | Main | Menang | Seri | Kalah | Gol | Poin |
---|---|---|---|---|---|---|
Palmeiras | 28 | 16 | 6 | 6 | 48–25 | 54 |
Bragantino | 28 | 13 | 9 | 6 | 42–30 | 48 |
Dengan kondisi itu, laga ini menjadi krusial bagi keduanya — Palmeiras mengejar puncak, Bragantino butuh poin untuk mengamankan tiket kontinental.
Jalannya Pertandingan
Babak Pertama: Efisiennya Bragantino
Laga dimulai dengan kecepatan tinggi. Palmeiras langsung menekan melalui Rony dan Endrick di lini depan, memaksa Bragantino mundur rapat di 10 menit awal.
Namun justru tim tamu yang mencuri gol lebih dulu.
Menit ke-17, Vitinho melakukan cut inside dari sisi kiri dan melepaskan tembakan melengkung ke pojok kanan gawang Weverton.
Gol indah! Skor 0–1 untuk Bragantino.
Gol itu membuat permainan Palmeiras sedikit goyah. Bragantino memanfaatkan momentum dengan transisi cepat.
Menit ke-25, hampir saja Eduardo Sasha menggandakan keunggulan lewat sundulan, tapi bola membentur mistar.
Palmeiras mencoba bangkit melalui kombinasi tengah.
Menit ke-31, Raphael Veiga mendapatkan peluang emas lewat tendangan bebas, namun berhasil ditepis kiper Cleiton.
Baru di menit ke-39, peluang itu membuahkan hasil.
Endrick menerima umpan terobosan Veiga, melewati dua bek, dan menceploskan bola dengan kaki kiri.
Gol! Skor 1–1, dan stadion bergemuruh.
Babak pertama ditutup dengan tempo cepat dan kedudukan imbang.
Babak Kedua: Drama, Serangan Balasan, dan Gol di Ujung Waktu
Memasuki babak kedua, Abel Ferreira memasukkan Mayke dan Flaco López untuk menambah variasi serangan.
Palmeiras meningkatkan tekanan lewat sayap kanan, namun Bragantino tampil disiplin dengan blok pertahanan 4-4-2 rapat.
Menit ke-58, giliran Bragantino yang kembali unggul.
Dari serangan balik cepat, Mosquera mengirimkan umpan silang ke kotak penalti, dan Sasha menyontek bola ke gawang yang kosong.
Skor 1–2 untuk tim tamu.
Abel terlihat frustrasi di pinggir lapangan, tapi tetap mendorong pemainnya untuk menyerang total.
Masuknya Dudu dan Zé Rafael memberi perubahan besar: tempo meningkat, ritme lebih agresif.
Menit ke-74, hasilnya datang.
Zé Rafael menembak dari luar kotak penalti, bola memantul dan jatuh ke kaki Flaco López, yang langsung menyambar dengan keras.
Gol! 2–2, dan Allianz Parque kembali berguncang.
Palmeiras terus menekan hingga akhir.
Menit ke-87, Veiga hampir mencetak gol lewat tendangan bebas, tapi Cleiton lagi-lagi tampil heroik.
Namun pada menit ke-92, keajaiban datang.
Dari situasi sepak pojok, bola lambung Veiga disundul Murilo dan mengarah ke tiang jauh, di mana Endrick menyambar dengan diving header.
Gol kedua Endrick malam itu — dan gol kemenangan Palmeiras!
Stadion pecah dalam sorakan: “Verdão! Verdão!”
Skor akhir 3–2, Palmeiras menang dramatis.
Statistik Pertandingan
Statistik | Palmeiras | Bragantino |
---|---|---|
Skor akhir | 3 | 2 |
Gol | Endrick (39’, 92’), Flaco López (74’) | Vitinho (17’), Sasha (58’) |
Penguasaan bola | 63 % | 37 % |
Tembakan total | 19 | 9 |
Tembakan ke gawang | 9 | 5 |
Corner kick | 8 | 3 |
Pelanggaran | 12 | 16 |
Kartu kuning | 2 | 4 |
Akurasi umpan | 88 % | 76 % |
Palmeiras menang dalam semua aspek ofensif, meski Bragantino tampil efisien dengan dua gol dari lima tembakan ke gawang.
Analisis Taktis
Palmeiras: Konsisten Tekan, Kreatif di Momentum Akhir
Abel Ferreira menunjukkan lagi kecerdikan taktisnya.
Meski sempat tertinggal dua kali, ia membaca pola lawan dengan cepat.
Pergantian pemain seperti Dudu, Zé Rafael, dan Flaco López mengubah struktur permainan menjadi 4-2-3-1 dengan Veiga lebih bebas di belakang striker.
Dari situ, Palmeiras mendapat lebih banyak ruang di sisi kanan dan peluang dari bola mati.
Kekuatan terbesar mereka ada pada mentalitas: bahkan setelah kebobolan, tim tetap bermain menyerang dan percaya diri.
Endrick kembali membuktikan diri bukan sekadar bintang muda — dua gol penting dan keberanian duel fisik menghadapi bek senior Bragantino menegaskan statusnya sebagai the next big thing.
Bragantino: Efisien tapi Kehilangan Fokus
Pedro Caixinha menyiapkan taktik solid di awal laga: low block, counter cepat, dan pressing situasional.
Strategi itu efektif di 60 menit pertama, tapi intensitas mereka menurun setelah kebobolan kedua.
Pertahanan tinggi mereka di menit-menit akhir menjadi kesalahan — membuka ruang bagi Veiga untuk mengirim umpan-umpan berbahaya.
Secara keseluruhan, Bragantino bermain berani, tapi kehilangan keseimbangan antara bertahan dan transisi menyerang di babak kedua.
Pemain Terbaik & Evaluasi
⭐ Man of the Match: Endrick (Palmeiras)
Dua gol, delapan duel sukses, satu tekel bertahan, dan energi tanpa henti.
Endrick benar-benar membawa perbedaan dalam intensitas permainan Palmeiras.
🌟 Kinerja Lain yang Menonjol
-
Raphael Veiga: 2 assist, 4 umpan kunci, dan kontrol ritme permainan luar biasa.
-
Weverton: Meski kebobolan dua gol, membuat tiga penyelamatan penting di babak kedua.
-
Piero Hincapié (Bragantino): Tangguh dan tenang dalam membangun serangan dari belakang.
-
Vitinho: Gol pembuka yang brilian dan ancaman konstan lewat sisi kiri.
Reaksi Pasca Pertandingan
Abel Ferreira (Pelatih Palmeiras):
“Kami tidak menyerah. Kami tahu Bragantino tim terorganisir, tapi mentalitas kami tidak berubah bahkan saat tertinggal dua kali. Kemenangan ini hasil keyakinan.”
Pedro Caixinha (Pelatih Bragantino):
“Saya bangga dengan performa tim, tapi kecewa dengan detail kecil di menit akhir. Palmeiras tahu bagaimana memanfaatkan setiap celah.”
Endrick (Penyerang Palmeiras):
“Saya hanya ingin bermain untuk tim ini dengan sepenuh hati. Kami tahu suporter selalu percaya, dan saya tak mau mengecewakan mereka.”
Atmosfer di Allianz Parque
Stadion penuh, suasana bergemuruh, dan lagu “Avanti, Palestra!” menggema di seluruh tribun.
Supporter Palmeiras menunjukkan kreativitas dengan koreografi besar bergambar simbol klub dan tulisan “Nunca Desista” — pesan yang terasa relevan dengan hasil akhir laga.
Ketika Endrick mencetak gol kemenangan, hampir seluruh penonton berdiri dan menyalakan ponsel, menciptakan pemandangan spektakuler di bawah cahaya hijau klub.
Beberapa fans Bragantino di sudut tribun turut memberi tepuk tangan, mengakui kualitas pertandingan malam itu.
Dampak & Implikasi
Untuk Palmeiras
Kemenangan ini membawa Palmeiras naik ke posisi dua besar klasemen, menempel Flamengo dengan selisih satu poin.
Secara psikologis, hasil ini meningkatkan moral tim menjelang dua laga berat melawan Internacional dan Fluminense.
Abel Ferreira menegaskan bahwa skuadnya kini “siap bertarung sampai pekan terakhir” untuk gelar liga.
Selain itu, performa Endrick dan Veiga semakin memantapkan kombinasi generasi muda dan pengalaman.
Untuk Bragantino
Meski kalah, Bragantino tetap mempertahankan citra sebagai tim yang bermain progresif dan berani.
Pedro Caixinha memuji semangat juang anak asuhnya, namun mengakui kurangnya kedalaman skuad jadi kendala.
Kekalahan ini membuat mereka turun ke posisi 7, tapi masih punya peluang besar lolos ke Copa Libertadores jika konsisten di sisa laga.
Perspektif Redaksi: “Palmeiras Tak Pernah Kehabisan Nyali”
Ada alasan mengapa Palmeiras disebut klub dengan DNA juara.
Mereka bukan tim yang hanya unggul di teknik dan fisik, tapi juga dalam ketahanan mental dan kepemimpinan.
Laga melawan Bragantino adalah cermin itu: tertinggal dua kali, tetap tenang, menekan sampai menit akhir, dan menang lewat determinasi.
Dalam sepak bola Brasil yang kian kompetitif, kekuatan psikologis seperti ini sering menjadi pembeda antara kandidat juara dan tim biasa.
Statistik Individu Penting
Pemain | Klub | Catatan |
---|---|---|
Endrick | Palmeiras | 2 gol, 1 tekel sukses, 8 duel dimenangkan |
Raphael Veiga | Palmeiras | 2 assist, 4 umpan kunci |
Zé Rafael | Palmeiras | 1 tembakan berujung gol ke-2 |
Vitinho | Bragantino | 1 gol, 3 dribel sukses |
Eduardo Sasha | Bragantino | 1 gol, 2 peluang tercipta |
Cleiton | Bragantino | 6 penyelamatan, 3 diving save |
Sorotan Redaksi
-
🎯 Moment of the Match: Diving header Endrick di menit ke-92 — simbol semangat juang Palmeiras.
-
⚙️ Tactical Turning Point: Masuknya Zé Rafael dan Dudu yang mengubah pola serangan menjadi lebih direct.
-
🧠 Lesson Learned: Bragantino butuh fokus penuh 90 menit; kehilangan konsentrasi sekian detik saja bisa berakibat fatal.
-
📊 Stat Insight: Palmeiras mencatat 21 recovery bola di sepertiga lawan — rekor tertinggi mereka musim ini.
Jadwal Berikutnya
-
Palmeiras akan bertandang ke Porto Alegre untuk menghadapi Internacional (20 Oktober).
-
Bragantino dijadwalkan melawan Botafogo di Bragança Paulista (21 Oktober).
Kedua laga itu penting untuk menjaga momentum menjelang fase akhir kompetisi.
Pertandingan Palmeiras vs Bragantino 3–2 di Allianz Parque bukan hanya soal tiga poin, tapi juga kisah klasik tentang kepercayaan, determinasi, dan karakter juara.
Palmeiras sekali lagi membuktikan bahwa mereka tidak pernah menyerah, bahkan ketika tertinggal dua kali.
Bragantino mungkin kalah, tapi meninggalkan kesan sebagai tim muda yang berani dan pantas bersaing di papan atas.
“Verdão nunca desiste” — Palmeiras tidak pernah menyerah.
Dan malam itu di São Paulo, kalimat itu terasa lebih nyata dari sebelumnya.